Gempa Palu
Gempa Bumi di Palu dan Donggala Parah, Bupati Muharram: Kita Harus Bantu
Karena yang terjadi di Palu dan Donggala, setelah dihantam gempa, mereka juga disapu oleh tsunami. Kita harus bantu
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TANJUNG REDEB – Musibah gempa bumi yang disusul dengan tsunami di Palu dan Donggala memantik keprihatinan warga tanah air Indonesia. Termasuk masyarakat di Kabupaten Berau.
Setelah peristiwa ini terjadi masyarakat pun beramai-ramai menggalang dana.
Tidak terkecuali sejumlah prajurit TNI, mereka langsung menggalang dana usai upacara Hari Kesaktian Pancasila yang digelar di halaman Sekretariat Pemkab Berau, Senin (1/9/2018).
Mereka tak sungkan menyodorkan kardus-kardus untuk menampung donasi dari sejumlah pejabat daerah dan para petinggi TNI dan Polri yang mengikuti apel ini.
Bupati Berau, Muharram pun menyampaikan keprihatinannya. Muharram menilai, bencana gempa bumi yang terjadi di Palu dan Donggala jauh lebih parah jika dibanding dengan gempa bumi di Lombok belum lama ini.
“Karena yang terjadi di Palu dan Donggala, setelah dihantam gempa, mereka juga disapu oleh tsunami. Kita harus bantu,” ujarnya kepada Tribunkaltim.co. Karena itu, pihaknya akan membahas rencana menyalurkan bantuan untuk warga di Palu dan Donggala yang kini kesulitan mendapat pasokan logistik.
Baca: Telkomsel Buka Posko Khusus Pencarian Keluarga Hingga Telepon Gratis di Wilayah Gempa
Pemkab Berau, kata Muharram, berkomitmen untuk berupaya membantu mereka, meski kondisi keuangan Pemkab Berau sendiri saat ini masih belum mencukupi untuk berbagai program pemerintah. “Kami akan rapat dulu dengan DPR, untuk melihat berapa kemampuan kita. Tapi paling tidak, kita bisa mehyumbang Rp 1 miliar,” ungkapnya.
Pemkab Berau, kata Muharram juga telah menerima edaran dari Menteri Dalam Negeri, untuk membantu warga Palu dan Donggala yang tertimpa musibah. “Mereka adalah saudara-saudara kita, yang harus kita bantu,” tegasnya. Sejauh ini belum ada laporan resmi ada atau tidaknya masyarakat Berau yang kebetulan berada di dua wilayah tersebut saat gempa bumi dan tsunami melanda.
“Saya belum terima laporan, apakah ada warga kita ada di sana saat kejadian. Kalau ada, kami juga belum tahu bagaimana proses evakuasinya. Karena jalur menuju dua wilayah itu masih tertutup karena bandara rusak dan akses darat terputus. Satu-satunya akses menuju ke sana mungkin hanya dengan kapal laut,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, Pemkab Berau akan menggelar pertemuan dengan DPRD untuk membahas rencana donasi bencana alam ini. Sebelumnya, Pemkab Berau juga telah mendonasikan bantuan kepada masyarakat Lombok yang tertimpa musibah gempa bumi.