Gempa Palu
17.000 Warga Mengungsi, BNPB Mencatat Korban Jiwa 384 Orang
Sementara itu, jumlah pengungsi di Kota Palu diperkirakan 16.732 orang yang tersebar di 24 lokasi.
TRIBUNPONTIANAK.CO.OD. JAKARTA - Korban jiwa dan warga pengungsi akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah terus bertambah sehari setelah bencana terjadi. Hampir 17.000 warga di Kota Palumengungsi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan pers, Sabtu (29/9/2018) pukul 17.00 WIB, menyatakan bahwa berdasarkan proyeksi penduduk 2018, sebanyak 2,41 juta penduduk Kota Palu terdampak rentetan gempa yang terjadi pada Jumat (28/9/2018) sore waktu setempat.
Baca: Tiba di Malassar, Korban Gempa Palu Yang Selamat Hanya Bawa Pakaian di Badan
BNPB mencatat sedikitnya 384 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut, sementara korban luka berat sebanyak 540 pengungsi.
Sementara itu, jumlah pengungsi di Kota Palu diperkirakan 16.732 orang yang tersebar di 24 lokasi. Hingga Sabtu pukul 16.00 WIB, jumlah pengungsi terbanyak terdapat di Poboya Mako Sabhara.
Baca: Tsunami Palu, Ini yang Terjadi dengan Walikota Palu Pasha Ungu
Berikut ini daftar lokasi pengungsian dan perkiraan jumlah warga di tempat tersebut:
1. Lapangan Vatulemo, 1.000 pengungsi
2. Halaman perkantoran, 2.000 pengungsi
3. Bundaran Biromaro 2.000 pengungsi
4. Makorem, 300 pengungsi
5. Masjid Raya Palu, 300 pengungsi
6. Poboya Mako Sabhara, 5.000 pengungsi
7. Lapangan Anoa, 100 pengungsi
8. Lapangan Paqih Rasyid, 500 pengungsi
9. GOR Siranindi, 200 pengungsi
10. Belakang Basarnas, belakang Gerindra, sekitar Jalan Basuki Rahmat, 100 pengungsi
11. Jalan Maleo91, 100 pengungsi