Antisipasi Bencana, BPBD Mempawah Laksanakan Rencana Kontijensi Bencana Alam
BPBD Mempawah hari ini melaksanakan kegiatan penyusunan rencana kontijensi bencana alam yang dilaksanakan di Wisma candramidi
Penulis: Ferryanto | Editor: Madrosid
Laporan wartawan Tribun Pontianak Ferryanto
TRIBUN PONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - BPBD Mempawah hari ini melaksanakan kegiatan penyusunan rencana kontijensi bencana alam yang dilaksanakan di Wisma candramidi Kabupaten Mempawah. Rabu (19/09/2018).
Kepala BPBD Mempawah Hermansyah mengatakan bahwa maksud dan tujuan penyelenggaraan kegiatan ini untuk menghitung tingkat persiapan dan kesiapan baik personil logistik maupun peralatan serta estimasi biaya yang diperlukan dalam menghadapi bencana serta mengetahui data dan potensi sumber daya di Kabupaten bawah dalam menghadapi bencana
Pada kesempatan ini pun BPBD akan menyusun materi rencana kontijensi bencana alam yang terdiri dari beberapa hal sebagai berikut yakni.
Baca: CPNS 2018 - Hindari Server Down, Ini Waktu yang Tepat Daftar di Website sscn.bkn.go.id
Analisis risiko, asumsi kejadian, pengembangan skenario, identifikasi kebijakan dan strategi, analisis kesenjangan, lalu perumusan rencana ke depan, serta pengesahan dan pengaktifan.
kegiatan ini sendiri terdiri dari 30 orang yang terdiri dari TNI , Polri, serta berbagai SKPD yang terlibat dalam penanganan bencana.
Kemudian Asisten Tata Praja Mempawah Juli Suryadi Burdadi yang mewakili PLT bupati Mempawah Gusti ramlana mengatakan bahwa, penyusunan rencana kontijensi ini merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan bencana.
Juli mengungkapkan bahwa beberapa waktu lalu Kabupaten Mempawah telah mengalami bencana kebakaran lahan yang cukup parah bahkan hingga harus menetapkan status tanggap darurat selama 14 Hari yang terhitung sejak tanggal 21 Agustus hingga 3 September 2018
"Waktu itu karenakan jarak pandang mendatar
hanya 50 meter, lalu luas areal yang terbakar tahun 2018 merupakan yang terbesar yakni sampai seluas 700 hektar lebih, dan akibat kebakaran lahan ini tingkat pencemaran udara itu sampai level membahayakan, sehingga kegiatan masyarakat terganggu dan sekolah pun akhirnya diliburkan demi keselamatan dan kesehatan para siswa, oleh sebab itu kita putuskan untuk menetapkan status bencana,"paparnya.
Ia menjelaskan penanggulangan bencana pada hakekatnya merupakan upaya untuk melindungi dan menyelamatkan manusia, sebagai sumberdaya pembangunan dari ancaman bencana.
Di samping itu juga merupakan upaya kegiatan ekonomi yang bertujuan memulihkan dan mengembalikan kegiatan harta benda kerusakan sarana dan prasarana serta kehidupan masyarakat.
Dalam rangka mendukung penanganan bencana maka penyusunan rencana kontijensi kebakaran hutan dan lahan ini merupakan upaya strategis yang diharapkan dapat membuka wawasan menambah pengetahuan serta agar dapat melaksanakan atau menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan bencana.
Juli berharap agar setelah selesainya acara ini Pemerintah Daerah Kabupaten Mempawah sudah dapat memiliki Dokumen rencana kontijensi sebagaimana yang diharapkan bersama untuk menanggulangi Bencana yang akan terjadi.