Lafadz Bacaan Niat Puasa Asyura 10 Muharram: Ketahui Asal-usul dan Keutamaannya

Lafadz Niat Puasa Asyura 10 Muharram: Ketahui Sejarah dan KeutamaannyaPada 10 Muharram, kita disunnahkan berpuasa Asyura.

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
net
Ilustrasi 

Artinya: Dari Abu Qatadah ra. bahwa rasulullah saw bersabda: "Puasa pada hari arafah dapat menghapus dosa selama dua tahun, yaitu tahun yang berlalu dan tahun yang akan datang. dan puasa pada hari Asyura menghapuskan dosa tahun yang lalu." (H.R jamaah kecuali Bukhari dan Tirmidzi).

Sejarah Puasa Asyura

Menurut Ustad Abdul Somad, Rasulullah Nabi Muhammad menegaskan, puasa di tanggal 10 Muharram merupakan Puasa Asyura yang dilakukan oleh Nabi Musa setelah Firaun ditelan oleh laut.

Bani Israil pun diajak berpuasa atas terbebasnya mereka.

"Nabi Muhammad SAW mengikuti syariat Nabi Musa, yakni melaksanakan puasa sunnah pada tanggal 9, 10 dan 11 Muharram. Sebagai umatnya, kita wajib mengikuti syariat Nabi Muhammad SAW. Perlu digaris bawahi, bukan mengikuti syariat Nabi Musa, namun Nabi Muhammad. Segala apa yang dikerjakan Rasulullah, kita tiru," ucapnya dilansir Tribun Jogja.

Abdul Somad menerangkan, bagi yang kuat sebaiknya melakukan puasa pada tanggal 9, 10 dan 11 Muharram.

Dilansir dari kanal YouTube Ustadz Lovers yang memposting kembali video ceramah Abdul Somad terkait keutamaan puasa Asyurra.

Abdul Somad mengatakan, puasa yang dilakukan pada tanggal tersebut akan menghapus dosa orang tersebut setahun yang lalu.

"Dosa besar dan kecil. Adapun hutang, piutang, harta orang yang termakan tak dapat ditebus Puasa Assyura," tegasnya.

Rasulullah Saw melaksanakan puasa 'Asyura pada 10 Muharram.

Saat Rasul hijrah di Madinah, Ia tetap melaksanakannya dan memerintahkan untuk melaksanakannya.

Terdapat sebuah riwayat Rasulullah bertemu dengan sekelompok Yahudi di Madinah.

Rasulullah mendapati mereka sedang menjalankan puasa pada tanggal 10 Muharram.

" Rasulullah bertanya, 'Puasa apa yang kamu lakukan ini?' Mereka menjawab, 'Pada hari ini Allah SWT menyelamatkan Musa dan menenggelamkan Fir’aun. Akhirnya Nabi Musa puasa pada hari itu sebagai bentuk rasa syukur.' Mendengar jawaban itu, Rasulullah berkata, 'Kami lebih berhak atas puasa Musa daripada kalian.' Nabi Muhammad SAW kemudian berpuasa dan memerintahkan umat Islam untuk puasa." (HR Ibnu Majah)

Puasa Asyura ini juga sebagai ajaran untuk memperingati peristiwa yang terjadi di hari yang sama, 10 Muharram.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved