Citizen Reporter

KKL Integratif Mahasiswa IAIN Ajarkan Masyarakat Fardu Kifayah

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan ibu-ibu setempat, saat ustadz tiba langsung disambut dan ditunggu oleh ibu-ibu majelis.

Penulis: Syahroni | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Mahasiswa KKL Integratif IAIN Pontianak kelompok 12 mengadakan pelatihan fardu kifayah yaitu praktek cara perawatan jenazah. Kegiatan ini dilaksanakan di daerah Ambawang tepat nya di Parit Baru, acara ini dimulai pukul 13:00 yang diisi oleh ustadz Qomaruzaman dan di dampingi oleh dua orang mahasiswa KKL yaitu Tiara Sari dan Rossy. Minggu (30/9/ 2018). 

Citizen Reporter

Tiara Sari

Mahasiswa KKL Integratif IAIN Pontianak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Mahasiswa KKL Integratif IAIN Pontianak kelompok 12 mengadakan pelatihan fardu kifayah yaitu praktek cara perawatan jenazah. Kegiatan ini dilaksanakan di daerah Ambawang tepat nya di Parit Baru, acara ini dimulai pukul 13:00 yang diisi oleh ustadz Qomaruzaman dan di dampingi oleh dua orang mahasiswa KKL yaitu Tiara Sari dan Rossy. Minggu (30/9/ 2018).

Kegiatan ini diikuti oleh puluhan ibu-ibu setempat, saat ustadz tiba langsung disambut dan ditunggu oleh ibu-ibu majelis.

Baca: Dewan Harap Progam Tanam Jagung Jangan Setengah-Setengah

Baca: TERPOPULER - Dari UAS Tolak Undangan Ceramah Kerajaan Malaysia Hingga Jadwal MotoGP

Langsung dengan sigap ustadz dan temen-temen KKL mempersiapkan perlengkapan cara perawatan jenazah seperti menggunting kain kafan menjadi beberapa bagian yang akan digunakan untuk membukus boneka sebagai alat peraga (mayat).

Serta juga memotong kain dengan ukuran orang dewasa yang nanti nya juga akan digunakan untuk praktek mengkafani mayat. Karena ini diikuti oleh ibu-ibu maka cara praktek perawatan jenazah nya lebih mengfokus kan kepada tata cara perawatan jenazah perempuan.

Untuk memanfaatkan waktu yang ada maka di mulai dengan terlebih dahulu penyampaian mengenai " kematian" semangat kerja seolah-olah kita akan hidup selamanya tapi lakukan ibadah seolah-olah kita akan mati besok, ujar ustazah Qomar .

 Hal itu di sampaikan agar kita selaku manusia menyeimbangi antara perbuatan didunia dan di akhirat karena yang namanya ajal atau umur seseorang tidak ada yang tau, maka dari itu fokus ibadah dengan terus mengingat kematian.

Setelah kematian disampaikan dilanjutkan dengan penyampaian adab menjenguk orang sakit beberpaa poin yang di sampaikan ialah
1. Mengucapkan Salam
2. Menanyakan keadaan nya
3. Mendoakan nya agar tetap sabar
4. Memberitahu bahwasan nya dosa bagian dari penguggur dosa
5. Berdoa bersama demi kesembuhan orang yang sakit lanjut ujarnya.

Beberapa point diatas sangat jarang digunakan oleh seseorang yang menjenguk kerabat temen atau keluarga nya yang lagi sakit, maka dari itulah beberapa adab ini lebih baik untuk sering di gunakan sehari hari dalam menjenguk orang sakit.

Banyak hal yang dibahas terkait orang yang sakit dan sekratal maut pun juga turut dibahas dalam pelatihan kali ini. Setelah beberapa bab penting yang telah dibahas praktek pun dimulai dengan tata cara memandikan mayat nya yang dalam hal ini alat peraga nya berupa boneka.

‌Ada beberapa hal yang harus disiapkan yaitu kain Sampir, bag besar tiga untuk menyimpan air bersih, air sabun dan air kapur barus dan centong airnya. Memandikan dimulai dengan proses penyiraman air bersih terlebih dahulu dilanjutkan dengan penyiraman air sabun sambil digosok-gosok sampai mayat bersih setelah itu dilanjutkan dengan penyiraman air kapur barus adapun syarat dalam penyiraman ialah dengan hitungan yang ganjil seperti 3,5,7,9 dan seterusnya.

Setelah proses pemandian selesai dilanjutkan dengan mengkafani kali ini di peragakan langsung oleh salah satu mahasiswi KKL yaitu Rossy, diawali dengan menyipkan tali ikatan kain kafan sebanyak 7 lembar setelah itu di letakkan kain alas sebanyak untuk perempuan dua lembar dan untuk laki-laki sebanyak 3 lembar.

Dilanjutkan dengan menyiapkan kerudung nya yang telah di potong diawal, disiapkan baju nya, serta rok nya, tidak lupa pula setiap kain yang diletakkan diberi wewangian.

Setelah semuanya siap langsung para ibu-ibu mengangkat Rosy untuk di kafani selanjutnya setiap sela-sela tangan, area kaki, ketiak, lubang hidung, telinga di beri kapas setelah itu dipasang baju terlebih dahulu di lanjutkan dengan kerudung dan rok nya di liliti, setelah itu langsung dibungkus dan diikat mulai dari kaki hingga bahu menggunakan tali 7 lembar yang telah disiapkan diawal, namun tidak di tutup secara keseluruhan, bagian muka atau wajah masih belum di tutup agar keluarga duka masih dapat melihat untuk terakhir kalinya sebelum dimakamkan.

Setelah selesai dan akan dibawa ditutupi seluruh nya dilanjutkan dengan disholatkan berjamaah oleh ibu-ibu, disini ibu-ibu sama-sama melakukan gerakan sholat jenazah secara bersama.

Semua tata cara diatas di arahkan oleh ustad Qomar dan ibu-ibu nya yang melakukan dibantu olah para mahasiswa KKL.

"Pelatihan praktek perawatan jenazah ini sangat bagus untuk dilakukan banyak ilmu baru yang di dapat untuk ibu-ibu dan kami selaku mahasiswa, dan perasaan saya saat di kafani ini tidak bisa diungkap kan dengan kata-kata, rasa was-was akan kematian yang akan menjemput tapi terlepas dari itu semua saya jalani, dengan seru " ujar Rosy mahasiswa KKL kegiatan ini sangat penting untuk dilakukan bukan hanya teori tapi praktek sangat penting untuk dilakukan karena langsung berkaitan dengan kegiatan masyarakat sehari-hari

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved