Gempa Lombok

Asosiasi InWOCNA Kalbar Bantu Korban Luka di Lombok

Kami berkoordinasi terlebih dahulu dengan tim MDMC NTB di Mataram untuk mendapatkan gambaran mengenai situasi di lapangan,

Editor: Jamadin
ISTIMEWA
Tim inWOCNA Kalbar bersama perawat dari prajurit TNI kostrad, saat berada di Lombok NTB, untuk memberikan perawatan luka terhadap para korban gempa.    

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Nur Imam Satria 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Asosiasi perawat luka Indonesia (InWOCNA) wilayah Kalbar yang diketuai oleh  H. Jerry Fahrain,S.Kep, CDWCN, pada 13 Agustus 2018 lalu, tim Perawat Luka ini masuk ke lombok untuk membantu memberikan perawatan luka para korban gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Tim yang dengan beranggotakan Kharisma Pratama,S.Kep.,MNS, WOCN, Hendri Hermanto, S. Kep., Ners, CWCS, Basyuki Rahmat, S. Kep, Ners, CDWCN, Mirwan Sya'bani, S. Kep.,NersCDWCN, Julismi Mujiono,  A. Md. Kep, setelah sampai di sana tim langsung bergerak menuju ke daerah-daerah yang diperkirakan banyak mengalami korban luka-luka.

"Kami berkoordinasi terlebih dahulu dengan tim MDMC NTB di Mataram untuk mendapatkan gambaran mengenai situasi di lapangan, selanjutnya Tim koordinasi dengan Ibu Ketut, sebagai perawat InWOCNA yang bertugas di puskesmas Gunung Sari Lombok barat. Tim pertama kali mendapat tugas kedaerah kerja pustu Desa Kekait Thayib di pengungsian sekitar 750 KK, dan mendapatkan kasus luka fraktur/post operasi, luka robek dan luka lecet," cerita Jerry saat membagikan pengalaman tim inWOCNA wilayah Kalbar selama di Lombok, Minggu (26/8/2018).

Baca: 360 Peserta Ikuti Lomba Mancing Udang Polres Sambas

Baca: Ratusan Relawan Deklarasi #2019GantiPresiden di Halaman SMA Pelangi Nusantara Punggur

Jerry menambahkan selanjutnya timnya berkoordinasi dengan posko kesehatan terdekat dan bergerak kedaerah perbukitan yang sulit diakses dengan kemiringan 45 derajat, di Desa Guntur Macan itu, tim mendapatkan pasien Luka robek infeksi dan luka gores biasa. 

Setelah itu pada tanggal (15/8) Jerry dan timnya berkoordinasi kembali dengan penanggung jawab Klaster Kesehatan Helmi, seorang ahli bedah orthopedi/ Danyon 2 di rumah sakit Lapangan Lombok Utara, tepatnya dihalaman kantor Bupati. 

"Jadi, kami pada Rabu (15/8/2018)  itu berkoordinasi kembali untuk melaporkan tim kami serta meminta arahan dan penjelasan mengenai keadaan. Pada akhirnya kami ditugaskan di poli rawat jalan dan inap, oleh dr. Yudi sebagai kepala rumah sakit Lapangan. Disana kami menemukan rata-rata kasus luka adalah luka post op (fraktur terbuka dan tertutup, post amputasi jari),  luka robek, luka infeksi, luka diabetik, dan skin loss," jelas Jerry.

"Setelah itu kami bermalam di tenda khusus relawan dan bergabung dengan tim kesehatan lainnya. Dan tim kami pun terbagi menjadi 2, tim pertama dgn surat tugas sampai tanggal 19, dan tim kedua sampai Tgl 25," tambahnya 

Baca: Deklarasi #2019 GantiPresiden, Mardani Ali Sera Sebut Pontianak Penuh Pejuang

Selama disana menurut Jerry, timnya bukan hanya memberikan pelayanan kepada pasien, tetapi juga mendapatkan kesempatan berbagi Ilmu dengan perawat dari TNI kostrad dengan materi perawatan luka. 

Dan disana terlihat jelas dari penuturan kisah keluarga pasien, bagaimana dampak gempa mempengaruhi keadaan psikologis mereka.

"Kolaborasi tim kesehatan diantaranya ada ahli jiwa, tim trauma Healing/Psikolog, relawan lokal, staff RSUD Tanjung lombok utara, yang mereka sendiri adalah korban langsung dari bencana tersebut," tutup Jerry dalam pengalamannya bersama tim inWOCNA Kalbar.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved