Millenial
Membuka Lahan Dengan Cara Dibaka Bukan Satu-satunya Solusi
Apalagi yang menjadi korban akibat tindakan pembakaran lahan yang menyebabkan kabut asap ini adalah masyarakat luas.
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kabut Asap yang saat ini kembali melanda Kota Pontianak adalah tanggungjawab bersama.
Karna menjaga lingkungan adalah tugas bersama dan permasalahan ini tidak untuk merujuk ke spesifik siapa yang salah melainkan bagaimana menyelesaikan masalah ini.
Baca: Mari Kita Ciduk Pelaku Pembakar Lahan
Baca: Water Booming Berupaya Padamkan Api Kebakaran Lahan Gambut di Sekitar Kampus Untan
Setiap kalangan, baik pemerintah juga masyarakat saling memiliki kaitan dan tanggung jawab atas hal ini.
Apalagi yang menjadi korban akibat tindakan pembakaran lahan yang menyebabkan kabut asap ini adalah masyarakat luas.
Walaupun mungkin pembakaran lahan hanya di lakukan oleh segelintir orang atau oknum yang tidak bertanggung jawab.
Relin Megrina
@relin_megrina
"Sebenarnya sangat di sayangkan ya, karena ini permasalahan lingkungan yang menyebabkan banyak dampak negatif. Aktifitas harian jadi terhambat, termasuk sekolah-sekolah banyak diliburkan. Juga mengganggu kesehatan masyarakat Kota Pontianak dan sekitarnya. Saya turut prihatin dengan kurangnya kesadaran masyarakat yang memanfaatkan musim kemarau sebagai ajang untuk membakar lahan dan saya rasa pemerintah juga harus bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat dan perusahaan yang juga mempunyai lahan bahwa membuka lahan dengan cara di bakar bukanlah satu-satunya solusi. Terlebih di musim kemarau panjang seperti saat ini, memberikan dampak yang panjang juga,"