Smart Woman

Naluri Seorang Ibu, Membuat Dayang Tak Ingin Anak Indonesia Terkana Campak dan Rubella

Untuk kondisi anak yang mengalami kepala kecil, maka tidak mungkin lagi bagi anak tersebut untuk dapat bersaing dengan anak-anak normal lainnya.

Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ANESH VIDUKA
Dayang Yuliani SKM,MPH, Kepala Seksi Pencegahan Penyakit, Dinas kesehatan kota Pontianak 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebagai seorang ibu, Dayang Yuliani tidak ingin anak-anak di Indonesia kehilangan masa kecil mereka akibat terserang virus campak dan rubella.

Karena bagaimanapun juga, masa kanak-kanak adalah masa indah dalam kehidupan manusia.

Sedangkan seperti yang kita tahu, anak-anak yang terkena dampak virus rubella umumnya akan menjadi anak-anak dengan kebutuhan khusus yang tidak dapat tumbuh seperti anak-anak pada umumnya.

Baca: Terkait Halal Haramnya Vaksin Campak dan Rubella Ini Kata Sutarmidji

Baca: Terkait Polemik Vaksin MR,Ombudsman Turun Tangan Panggil Kemenkes Hingga MUI

"Saya sedih melihat anak-anak yang lahir dengan congenital rubella syndrome (CRS), karena masa kecil mereka hilang, gak bisa seperti anak yang lain," kata Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Pontianak itu.

Apabila infeksi Rubella menyerang ibu hamil pada tri I kehamilan dapat menyebabkan keguguran,kematian janin/CRS pada bayi yg dilahirkan, seperti penyakit jantung bawaan, kepala kecil, gangguan pendengaran, hingga kebutaan.

Sedangkan untuk pengobatan, misalnya pada kondisi penyakit jantung bawaan , hanya dapat dilakukan diluar Pontianak, yaitu di Jakarta, sehingga otomatis akan mengeluarkan biaya yang besar dan harus bolak-balik.

Untuk kondisi anak yang mengalami kepala kecil, maka tidak mungkin lagi bagi anak tersebut untuk dapat bersaing dengan anak-anak normal lainnya.

"Saya sebagai seorang ibu sedih meilhat kondisi seperti ini, andaikan masyarakat tahu pentingnya imunisasi MR," katanya dengan mata berkaca-kaca dan suara yang bergetar.

Baginya serangan virus campak dan rubella ini bagaikan bom waktu apabila kita semua tidak berupaya mencegahnya.

Itulah mengapa, walaupun sebagian masyarakat masih belum mau untuk memberikan imunisasi kepada anak-anaknya, Yuli tidak pernah putus asa berjuang mengkampanyekan tentang pentingnya imunisasi MR.

Hampir setiap hari, ia bersama tim nya melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, ke puskesmas, kelurahan bahkan hingga ke tingkat RT.

"Kadang saya di komplen sama anak-anak, karena biasanya walaupun libur juga kita tetap lakukan kegiatan sosialisasi ini," kata Yuli bercerita kepada Tribun saat ditemui di kediamannya.

Semua upaya itu ia lakukan karena Yuli tidak ingin generasi kedepan melihat dan mengalami seperti apa yang ia lihat di rumah ramah rubella.

"Itu miris sekali," katanya

Yuli berharap, agar siapa saja yang saat ini sudah paham terhadap bahaya campak dan rubella, serta turut melakukan kampanye agar masyarakat melakukan imunisasi MR tetap semangat.

"Agar kita bermanfaat bagi masyarakat, mari kita ajak dan gerakkan mereka untuk mengetahui betapa pentingnya imunisasi bagi anak mereka dan bagi generasi bangsa," kata mantan Kepala Puskesmas Purnama itu.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved