Kalbar Perduli, Wujud Kepedulian Masyarakat Kalbar Terhadap Korban Bencana Alam
Awalnya Agus dan kawan-kawan mengira tugas kemanusiaan yang mereka lakukan sudah selesai, namun ternya kenyataan berkata lain.
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketika gempa mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 29 Juli 2018, Gusmardi Nelson atau yang akrab disapa Agus Agoy bersama beberapa kawan komunitas melakukan penggalangan dana.
Penggalangan dana yang juga turut melibatkan komunitas lintas Provinsi, yaitu Indonesia Borneo Raya dari Provinsi Kalimantan Timur tersebut dilakukan melalu media sosial.
Baca: Sejarah, Asal Usul dan Filosofi Bendera Merah Putih Indonesia
Baca: Personel Polsek Singkawang Tengah Lakukan Pengamanan Sembahyang Kubur
Dana yang terkumpul kemudian mereka salurkan pada Selasa, 06 Agustus 2018, sehari setelah gempa yang lebih dahsyat berkekuatan 7 skala richter kembali mengguncang Lombok.
Awalnya Agus dan kawan-kawan mengira tugas kemanusiaan yang mereka lakukan sudah selesai, namun ternya kenyataan berkata lain.
Gempa kedua yang berpotensi tsunami itu menyebabkan kehancuran yang besar, serta korban jiwa bertambah menjadi ratusan orang.
Mereka kemudian kembali melakukan penggalangan donasi, kali ini tidak hanya berupa uang tetapi juga berbagai kebutuhan lain seperti selimut, pakaian, hingga tenda dan lainnya.
Kegiatan tersebut digelar dalam rangkaian acara anniversary 10th Yamaha Vixion Club di rumah Radakng Kota Pontianak pada Sabtu, 11 Agustus 2018.
Karena melibatkan berbagai komunitas, mereka sepakat menamai aksi tersebut "Kalbar Perduli Lombok".
"Kebetulan ada beberapa kawan bantu dari komunitas yang tergabung, mengadakan acara penggalangan dana dan nobar film "Made in Siberut" waktu acara Yamaha Vixion Club," kata Agus.
Melihat antusias dari kawan-kawan komunitas dan masyarakat, mereka kemudian berfikir untuk menjadikan Kalbar Perduli Lombok sebagai wadah untuk menaungi kepedulian masyarakat.
Tidak hanya terhadap Lombok, tetapi terhadap daerah manapun di Indonesia yang suatu ketika butuh uluran tangan akibat bencana alam.
"Dengan yang sekarang sudah berjalan, kita mau akhir dari acara ini nanti kita mendeklarasukan wadah secara lokal, yaitu Kalbar Perduli. Nantinya sebagai wadah dari beberapa komunitas yang tujuannya satu, kemanusiaan," kata pria yang sudah beberapa kali menjadi relawan bencana itu.
Mereka ingin, nantinya Kalbar Perduli menjadi wadah tanggap bencana alam baik yang statusnya lokal maupun Nasional.
"Dengan harapan, seluruh elemen masyarakat di Kalbar tanpa terkecuali, bisa ikut bergabung dan bisa mebantu kami untuk menjalankan misi kemanusiaan ini," harap Agus.