TERUNGKAP! Mahasiswi dan Gadis Belia Jajakan Seks di Apartemen, Segini Tarifnya
Aparat Polresta Depok mengamankan enam orang dalam kasus prostitusi online di Apartemen di JL Margonda, Depok.
3. Pengakuan PSK

PSK berinisial DP, mengaku terjerumus prostitusi online sejak sebulan lalu karena ajakan beberapa temannya.
“Saya lagi butuh uang saat itu, terus teman ngajakin, ya terpaksa saya mau. Kalau saya biasanya harganya Rp 800 ribu tergantung negonya sama pelanggan bagaimana,” ucap DP, di Polresta Depok.
DP beralasan, menjadi PSK adalah satu-satunya cara untuk dia membantu orangtuanya menghidupi tiga adiknya.
"Adik saya masih sekolah SD dan SMP. Saya tulang punggung," kata DP.
MR (19), PSK lainnya mengaku, baru terjerumus dalam prostitusi online sejak enam hari lalu.
“Awalnya saya coba-coba, saya masih baru banget karena memang saya lagi butuh uang. Tapi, akhirnya saya jadi seperti ini,” ucap MR.
MR menyebut, uang hasil menjajakan diri tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Uangnya dipakai untuk makan sehari-hari buat beli baju, celana, buat beli perlengkapan saya,” ucap dia.
Dari tangan MR, Polisi mengamankan dua buah alat kontrasepsi bekas pakai, uang tunai Rp 500.000, dan satu buah kunci apartemen.
4. Berstatus Mahasiswi

Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Bintoro menyebutkan salah satu dari empat wanita PSK yang diamankan pihaknya adalah berstatus sebagai mahasiswi dari salah satu perguruan tinggi di Depok.
"Salah satu PSK yang kami amankan berstatus mahasiswa," kata Bintoro, Rabu (15/8/2018).
Ia menjelaskan para PSK dan muncikarinya ini menawarkan praktek prostitusi yang mereka lakukan melalui jaringan media online dan cukup mudah.
Di antaranya melalui Twitter, Instagram atau aplikasi We Chat.