KMP Bandeng Tenggelam di Perairan Maluku Utara, Begini Kesaksian Korban Selamat
Dia lalu menceritakan kronologis detik-detik tenggelamnya feri yang membawa 51 penumpang dan ABK serta 12 kendaraan truk tersebut.
Marko mengatakan, saat itu ia hanya mampu menyelamatkan STNK mobil. Sedangkan barang lain miliknya ikut tenggelam.
Marko perkirakan, kapal itu tenggelam sekitar pukul 11.00 WIT. Beruntung, ada salah satu ABK yang telepon selulernya bertahan di air yang masih sempat melakukan komunikasi bahwa kapal sudah dalam posisi tenggelam.
“Mungkin sudah ada firasat karena sebelum berangkat, bos saya yang ada di Tobelo sudah mengingatkan agar berangkat ke Manado menggunakan pesawat,” ujarnya lagi.
Sementara Sherli (21), salah satu penumpang wanita asal Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara mengaku pasrah ketika dihantam ombak besar.
“Saat itu semua panik, saya sudah ikhlaskan semua tapi beruntung bisa selamat,” ujarnya di RSUD Ternate.
Dalam kecelakaan itu, tak ada satupun barang bawaan yang berhasil diselamatkan. Hanya pakaian di badan yang selamat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kesaksian Marko, Korban Selamat Tenggelamnya Feri KMP Bandeng"