IAR Dorong Partisipasi Dari Semua Komunitas di Hari Orangutan Internasional
Bertepatan dengan Hari Orangutan Internasional pada 19 Agustus. Yayasan International Animal Rescue
Penulis: Subandi | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Subandi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG – Bertepatan dengan Hari Orangutan Internasional pada 19 Agustus. Yayasan International Animal Rescue (IAR) Indonesia menggandeng Komunitas Pongo Ranger mengadakan sejumlah kegiatan tentang konservasi.
Pada kegiatan itu tema yang diusungnya “Being in Harmony with the Environment,”. Acara Hari Orangutan Internasional ini sekaligus memperkenalkan fasilitas baru milik IAR Indonesia yaitu learning center tempat untuk mengadakan berbagai acara.
Baca: Brigjen Alfret sambut Tim Tembak Kodam XII Tpr
Terutama yang terkait lingkungan hidup dan melibatkan masyarakat setempat. Asisten Media Yayasan IAR Indonesia, Rudiansyah menjelaskan Komunitas Pongo Ranger merupakan komunitas anak muda di Ketapang.
Komunitas tersebut diinisiasi oleh IAR Indonesia untuk mewadahi para generasi muda yang memiliki perhatian besar. Khususnya pada perlindungan dan kesejahteraan orangutan dan isu-isu konservasi lingkungan hidup.
Dengan keterlibatan Pongo Ranger inilah, fokus utama perayaan Hari Orangutan Internasional pada 2018 diarahkan pada partisipasi kaum muda. Tujuannya agar lebih aktif dalam melestarikan lingkungan hidup dan melindungi satwa liar.
“Demi mendukung kegiatan tersebut IAR Indonesia dan Komunitas Pongo Ranger mengundang rekan-rekan wartawan. Tujuannya untuk meliput sekaligus merayakan Hari Oranguta Internasional di Ketapang,” ungkapnya.
Ia menjelaskan kegiatan itu akan dilaksanakan di Learning Center Yayasan IAR Indonesia di Jl Ketapang – Tanjungpura KM 1,3 Dsunun Pematang Merbau Kecamatan Muara Pawan, pada Minggu (19/8) mendatang.
Rudiansyah memaparkan kegiatan pertama yakni Open Day. Kegiatan ini berupa kunjungan dari mantan pemelihara orangutan dan warga sekitar. Pengunjung akan diberikan informasi mengenai program yang dilakukan.
Baca: Peringatan Hari Krida Pertanian, Ini Penjelasan Karolin
Serta tentang proses rehabilitasi orangutan hingga dilepasliarkan. Kedua Stand Pameran yakni akan ada beberapa stand misalnya Stand konservasi Kemudian Stand Pertanian Organik dan stand Pongo Ranger Community.
Masing-masing akan menampilkan beberapa informasi terkait upaya konservasi maupun edukasi masyarakat. Ketiga penampilan seni dari Pongo Ranger Community dan jaringan komunitas kepemudaan di Ketapang yakni teater konservasi.
Keempat yakni lomba menggambar dan mewarnai bertemakan konservasi Orangutan. Menurunya lomba ini di desain untuk memberikan penyadartauan terkait orangutan kepada generasi muda. dan kelima talkshow serba serbi konservasi.
“Talkshow ini akan mengangkat tema besar “multi peran dalam upaya konservasi lingkungan hidup”. Dimana melalui talkshow ini peserta akan mendapatkan ilmu dan informasi mengenai peran sentral apa saja yang diperlukan untuk mendukung upaya konservasi dan bagaimana para peserta bisa berperan di dalamnya,” ucapnya.
“Besar harapan kami rekan-rekan media bisa meluangkan waktu untuk hadir dan meramaikan acara ini. Sehingga kegiatan-kegiatan di Hari Orangutan Internasional ini, yang bertujuan untuk melestarikan kekayaan alam Indonesia, bias tersiarkan di media rekan-rekan sekalian. Kemudian masyarakat luas semakin memiliki kepedulian terhadap kelangsungan hidup bumi dan seisinya,” lanjutnya.
Kemudian Rudi menceritakan tentang Yayasan IAR Indonesia. Menurutny sejak 2008, IAR Indonesia terus tumbuh sebagai lembaga non-profit yang bergerak di bidang kesejahteraan, perlindungan, dan pelestarian satwa liar di Indonesia dengan berbasis pada upaya 3R dan 1M yakni rescue, rehabilitation, release, dan monitoring.
IAR Indonesia berkomitmen pada penyelamatan dan rehabilitasi dan perlindungan primata Indonesia seperti kukang, monyet, dan orangutan dengan menjalankan dua pusat rehabilitasi di Bogor, Jawa Barat dan Ketapang, Kalimantan Barat.
Untuk mendukung upaya tersebut, IAR Indonesia fokus pada dua hal, yakni perlindungan dan keterhubungan habitat di tingkat lanskap. Serta mendorong penegakan hukum dari aktivitas perdagangan satwa ilegal melalui kerjasama dengan instansi pemerintah seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Baca: Siska Susanti, Paskibraka yang Sontak Viral! Meninggal Sebelum Kibarkan Bendera
Serta unit-unit pelaksana di daerah, sektor swasta, Pemda, LSM, serta masyarakat lokal. Hal ini juga senantiasa diiringi dengan penyadartahuan masyarakat dan pemberdayaan komunitas lokal.
Sementara itu menurutnya Pongo Ranger Community (PRC) bergerak di bidang pemberdayaan pemuda khususnya pendidikan lingkungan hidup dan satwa liar di Ketapang Kalimantan Barat.
Sebagai sebuah organisasi non-profit dan independen. PRC memberikan ruang seluas-luasnya bagai pemuda Ketapang untuk berkontribusi bagi penyelamatan dan kelestarian lingkungan hidup terutama melalui pendidikan lingkungan hidup bagai sesama pemuda usia mereka maupun masyarakat secara umum.
Hal ini dikarenakan pentingnya peran pemuda baik dari segi ide, ilmu pengetahuan, potensi dan pengalaman yang akan mereka bagi dan dedikasikan dalam rangka memfasilitasi dan mengasah kepedulian dan inisiatif terhadap kelestarian lingkungan hidup.
PRC bekerjasama dengan berbagai institusi yaitu IAR Indonesia, Dewan Mahasiswa STAI Al Haudl, MAN Ketapang, IAR Volunteer program, SMP N 7 Matan Hilir Selatan, Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup, Aliansi Pecinta Alam Kalimantan Barat serta terus menjajaki kerjasama dan kolaborasi dengan pihak lainnya.