Postingan Terbaru Mahfud MD Jadi Sorotan, Banyak Yang Doakan Seperti Ini!

Cerita tidak jadinya Mahfud Md sebagai cawapres yang mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 menjadi sebuah kisah yang sangat dramatis.

Penulis: Mirna Tribun | Editor: Mirna Tribun
KOMPAS.COM
Mahfud MD 

"Kamis pagi saya ditelepon Pramono Anung. Minta CV untuk deklarasi, nama harus persis dengan CV resmi. Saya ditelepon ajudan presiden untuk ukur baju. Bapak bawa saja baju yang bapak senangi, kami bikin modelnya sama dengan Pak Jokowi,” kata Mahfud.

Pada Kamis  itu, sekitar jam 1 siang, ia berkomunikasi dengan Teten.

Orang dekat Jokowi itu memberi tahu bahwa cawapres akan diumumkan jam 4 sore di Restoran Plataran, Menteng, Jakarta Pusat.

Mahfud juga menyampaikan, sepekan sebelum pendeklarasian, pihak istana menghubunginya untuk menyiapkan diri.

Mereka ialah Menteri Sekretaris Negara Praktikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki.

Mahfud mengatakan, ketiga orang itu sudah menyiapkan skenario menjelang dirinya nanti diumumkan oleh Jokowi dan partai koalisi.

Bahkan Teten, sudah mensimulasikan waktu pendaftaran antara Jokowi-Mahfud naik motor dari Gedung Joeang menuju ke kantor KPU. 

Pun Mahfud diminta untuk menyerahkan CV oleh Pramono Anung.

 "Saya juga ditelepon Pak Pramonio Anung, 'Pak Mahfud saya minta CV ini untuk nanti deklarasi namanya harus persis’," kata Mahfud mengulang ceritanya sebelum batal diumumkan menjadi calon wakil presiden.

Batalnya Mohammad Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Jokowi pada detik-detik terakhir pengumuman cawapres, Kamis (9/8/2018) lalu, juga sempat diwarnai 'ancaman' dari PBNU kepada Jokowi agar memilih cawapres dari NU.

Mahfud mengatakan bahwa kiai Ma'ruf Amin adalah orang yang menyuruh PBNU mengeluarkan ancaman tersebut.

"Robikin yang menyatakan dan yang menyuruh itu kiai Ma'ruf Amin. Bagaimana saya tahu kiai Ma'ruf Amin? Muhaimin yang bilang ke saya," kata Mahfud.

Semua detail sudah dibahas sampai tiba-tiba, semua rencana berubah.

"Seperti semua dengar, yang dipilih KH Ma’ruf Amin. Saya menerima itu sebagai realitas politik. Sebelumnya Pak Pratikno katakan sepertinya ada perubahan, coba kembali ke posisi semula dulu,” terang Mahfud.

Mahfud mengklaim tidak kecewa, tetapi kaget. Dalam politik hal itu biasa.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved