Bayi Tewas Dianiaya

Aniaya Anak Angkatnya Hingga Tewas, ‎IT Menyesal dan Kenang Korban Saat Dilakukan Pemeriksaan

Ternyata‎ Almarhum Ainun Maya (4) sebelum meninggal dunia, kedua orangtua angkat sempat membawa bayi perempuan ke RS AURI

Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/HADI SUDIRMANSYAH
Pelaku IT alias TF saat di periksa Kompol Teguh Purwo Psikolog dari Biro SDM Polda Kalbar. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Ternyata‎ Almarhum Ainun Maya (4) sebelum meninggal dunia, kedua orangtua angkat sempat membawa bayi perempuan tersebut ke RS AURI.

Hal tersebut disampaikan Agus Kartina istri IT alias TF yang juga ibu angkat dari almarhum Ainun Maya‎ usai menjalani pemeriksaan tim psikologi dari Biro SDM Polda Kalbar pada Selasa (7/8) siang di Mapolresta Pontianak

Selain istri IT alias TF yang diperiksa oleh tim Psikologi Biro SDM Polda Kalbar, pelaku IT alias TF pun turut di lakukan pemeriksaan langsung oleh Kompol Teguh Purwo Nugraha.

Baca: Prediksi Skor Akhir Real Madrid Vs AS Roma ICC 2018: Live TVRI dan Live iNews TV

Agus Kartina menuturkan dirinya tak menyangka kalau anak angkatnya itu cepat meninggalkan dirinya, hingga saat ini dirinya pun masih sangat sedih.

"Ainun itu anak yang pintar, dia gemar makan nasi goreng dan umur segitu sudah pintar makan sendiri," kenangnya.

‎Kepada sejumlah wartawan, ibu yang berprofesi tukang ojek antar jemput anak sekolah ini, pernikahannya dengan IT alias TF selama tujuh tahun belum di karunia anak, maka dia mengangkat anak dari seorang warga di Batu Ampar.

Terkait peristiwa almarhumah Ainun Maya, dirinya tak mengetahui kejadian awal mulanya, sebelum anak angkatnya itu di rawat ke rumah sakit, anak angkatnya masih keadaan biasa-biasa saja.

"Saat saya pulang dari ojek antar jemput anak sekolah, saya lihat dia seperti sehat-sehat saja, duduk di atas kasur, dan saya sempat membasuhi dia habis BAB,"kata Agus pada Wartawan.

Lanjutnya, sementara suaminya IT alias TF itu sedang sibuk mengurus burungnya, dan tiba-tiba anak angkatnya itu sakit dan terjatuh.

Baca: Kreativitas Suporter Dari Masing-masing Sekolah Akan Semarakan LFP

"Kemudian saya bersama suami membawa ke rumah sakit AURI, dan di rumah sakit dokter sempat tanya, baru saya ketahui kalau Ainun sakit akibat tindak kekerasan, baru itu lah saya shock setelah mendengarnya,"katanya.

‎Dan kemudian Agus juga menuturkan pada dasarnya suaminya itu orangnya baik, memang terkadang dirinya pun mendapatkan tindak kekerasan, tetapi itu perihal rumah tangga.

"Dia baik, tapi kalau emosi memang tidak kontrol, saya pernah mendapatkan tindak kekerasan dari suami,"ungkapnya.

Sementara ‎Kompol Teguh Purwo- PsikologBiro SDM Polda Kalbar menuturkan pihaknya belum bisa menyimpulkan hasil pemeriksaan kejiwaan dari tersangka IT alias TF, karena harus dilakukan Analisa dari sejumlah pertanyaan dan jawab dari tersangka IT alias TF.

Namun, Kompol Teguh Purwo menuturkan sekilas dari pemeriksaan yang ia lakukan terhadap tersangka IT alias TF, dirinya menuturkan tersangka dalam keadaan normal.

"Karena dari sejumlah pernyataan di jawab normal, dia tidak lupa kejadian-kejadian yang pernah dialaminya, termasuk kejadian tindak kekerasan yang ia lakukan di tahun 2012‎ dan 2014,"katanya.

Lanjutnya, metode yang dilakukan, Kompol Teguh Purwo menuturkan dirinya hanya memberikan kesempatan tersangka bercerita.

"Dia ingat kejadian 2012 pernah tersangkut tindak pidana penganiayaan terhadap hingga harus berurusan di Polsek Sui Raya dan 2014 pernah mencolok mata tante istrinya,"katanya.

Baca: AC Milan Berbenah! Maldini dan Kaka Kembali ke Sansiro

‎Dikatakanya lagi," dari peristiwa yang di ingat, tidak terlihat ada gangguan, masih ingat segala sesuatu yang terjadi, termasuk kepada almarhum anak angkatnya, dia menceritakan tiap hari bersamanya, tidur dan makan bersama serta pergi berjalan pakai motor serta melaksanakan ibadah bersamanya,"katanya.

Dan bahkan dihadap saya, tersangka IF dan TF menangis serta mengucapkan pernyataan menyesal berkali-kali, karena teringat kebersamaan bersama almarhum Ainun Maya.

‎"Maka sekilas dari cerita dan hasil pembicaraan saya, dia normal, memang prilakunya yang mudah emosi yang lepas kontrol, selain itu ia memang kesehariannya kasar, apabila ada hal yang tak berkenan,"katanya.

Lanjutnya, dan perbuatan yang ia lakukan banyak faktor yang mempengaruhi secara psikologis, terlebih ia hanya tamatan SMP, tidak punya pekerjaan tetap, masalah ekonomi serta sudah sekitar tujuh tahun menikah belum memperoleh anak.

Usai menjalani pemeriksaan psikologi oleh tim dari Polda Kalbar, IT alias TF sempat di wawancara oleh Tribun Pontianak.

IT alias TF yang mengenakan seragam tahanan Polresta Pontianak hanya berjalan pelan di dampingi anggota satreskrim Polresta Pontianak ‎saat memasuki sel tahanan Polresta.

Kepada Tribun Pontianak, IT alias TF mengakui dirinya dalam keadaan sehat dan baik, namun ia juga menuturkan dirinya menyesal atas perbuatannya kepada anak angkatnya itu.

"Iya menyesal sekali, ingat kepada dia,"ungkap singkatnya lirih seraya berjalan menuju sel tahanan Mapolresta Pontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved