Citizen Reporter
Wabup Antar 248 JCH Ketapang Sampai ke Batam
Hadir dalam pelepasan tersebut, Drs H Suprapto Wakil Bupati Ketapang, Farhan Asisten II Setda Ketapang, Junaidi Wakil Ketua DPRD Ketapang.
Penulis: Subandi | Editor: Dhita Mutiasari
Citizen Reporter
Peliputan Humas dan Protokol Setda Ketapang
Andi Candra
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG, – 248 jemaah calon haji (JCH) Kabupaten Ketapang
yang tergabung dalam kloter 12 berangkat menuju tanah suci, Rabu (31/7). JCH Ketapang ini bergabung bersama jemaah dari Bengkayang, Kapuas Hulu, beberapa jemaah Kota Pontianak dan Propinsi Kepri.
Keberangkatan JCH Kalbar ini dilepas staf ahli Gubernur Kalbar bidang sosial dan SDM, Ir Syawal Bondoreso.
Hadir dalam pelepasan tersebut, Drs H Suprapto Wakil Bupati Ketapang, Farhan Asisten II Setda Ketapang, Junaidi Wakil Ketua DPRD Ketapang.
Baca: Geledah Kamar Kost, Polres Ketapang Temukan Paket Narkoba
Baca: POM Ketapang Gelar Lomba Berbalas Pantun di City Mall Ketapang
Kemudian Kepala Kantor Kementerian Agama Ketapang dan lain-lain. Selain itu tampak juga, Wakil Bupati Bengkayang dan Sekda Kapuas Hulu. Usai pelepasan JCH di embarkasi Batam, Wakil Bupati (Wabup) Ketapang mengharapkan jemaah Ketapang selalu menjaga kesehatan selama menjalan ibadah di tanah suci.
Jemaah diharapkan sxelamat sampai tujuan dan kembali ke Ketapang dalam keadaan sehat dan menjadi haji yang mabrur. Terkait tingginya minat umat Islam Ketapang berhaji, sementara
kuota dari pusat sangat terbatas sehingga daftar tunggu cukup lama di Ketapang.
Harapannya kuota haji untuk Ketapang pada masa mendatang bisa ditambah. Demikian juga dalam menjaga kesehatan jemaah. Terbatasnya waktu istirahat jemaah selama di embarkasi Batam untuk kedepan dikatakan Wabup Ketapang perlu dievaluasi.
Pasalnya, untuk yang pertama kalinya pelepasan jemaah dilakukan pukul 02.00 WIB. Dimana tahun-tahun sebelumnya, seremonial pelepasan jemaah berangkat dilakukan usai sholat subuh. Sementara untuk tahun ini sejak pukul 00.00 WIB jemaah sudah antri masuk ke aula pemberangkatan.
Dengan terbatasnya waktu istirahat bagi jemaah, Wakil Bupati Ketapang berharap semoga tidak berdampak pada kesehatan fisik dan mental jemaah.
"Padahal pesawat berangkat pukul 08.20 wib ke Jeddah, kedepan panitia pemberangkatan disini (Embarkasi Batam-red) perlu koordinasi dengan lebih baik lagi dengan pihak pesawat supaya pelepasan tidak dilakukan seperti saat
ini,” ucap Wabup Ketapang.
Karena tujuan pemberangkatan jemaah haji adalah dalam rangka ibadah. Wabup Ketapang berharap pelayanan waktu untuk jenaah sholat subuh juga tetap terlaksana dengan baik.
Jangan sampai, akibat mengejar waktu untuk berangkat menggunakan pesawat, membuat jemaah sholat dalam bis.
Lantaran jika menunggu sampai ke bandara mungkin waktu sholat subuh sudah berlalu.
"Alangkah lebih baik, kalau pemberangkatan dilakukan setelah jemaah selesai mengerjakan sholat subuh berjemaah terlebih dahulu, hal seperti ini kita harapkan perlu evaluasi oleh panitia disini (Batam-redred),” ungkapnya.
“Sehingga pelayanan kedepan lebih baik, salah satunya dengan meningkatkan koordinasi sebaik mungkin dengan pihak maskapai penerbangan,” harap Wabup Ketapang.
Harapan JCH Ketapang mencapai haji yang mabrur juga disampaikan H Farhan ketika ramah tamah dengan JCH di asrama haji Pontianak. Para JCH diharapkan agar selalu menjaga kesehatan.
Sehat fisik dan mental sangat menentukan bagi jemaah dalam menjalankan ibadah di tanah suci.
“Saya berharap jemaah selalu sehat dan kembali dengan selamat, semoga menjadi haji
yang mabrur,” tegas Farhan.
Sementara itu, dalam acara pelepasan di embarkasi haji Batam, (31/7) dini hari, Drs Sarbaini Kabag TU Kemenag Kota Batam menyampaikan laporan Ketua PPIH Embarkasi Batam.
Selain melaporkan jumlah JCH yang berangkat.
Diinformasikan juga kondisi cuaca di Saudi Arabia sehingga diharapkan jemaah menjaga kesehatan.
Selain itu juga diinformasikan sejumlah pembaharuan dari Kementerian Agama unuk meningkatkan pelayanan kepada jemaah haji di tahun 2018.
Peningkatan pelayanan itu diantaranya, CJH kini tidak lagi harus mengantri berjam-jam untuk mengurus administrasi imigrasi setiba di bandara Jeddah atau Madinah.
Proses pengambilan data 10 sidik jari dan biometrik kini dilakukan di asrama haji.
Selain itu, Kemenag juga menambah porsi makan untuk jamaah selama di Mekkah. Jatah makan jamaah selama di Mekkah ditambah 15 kali, jadi total 40 kali makan.
"Menu dan bumbunya juga khas dari Indonesia," ucapnya.
Selain itu, seluruh jamaah yang berada di Madinah di zona terdekat dengan Masjid Nabawi yakni area Markaziyah. Area Markaziya yang berada di radius 650 meter dari masjid Nabawi.
Dengan demikian jarak semakin dekat dengan Masjid Nabawi dibanding tahun-tahun sebelumnya diluar Markaziyah.
Hal ini dikarenakan seluruh hotel di Markaziyah berhasil disewa full untuk jemaah haji Indonesia.
Peningkatan pelayanan haji dilakukan juga dengan dibentuknya Tim Petugas Preventive pada jemaah haji (P3JH).
Tim ini tenaga media TNI-Polri berkoordinasi erat dengan tim kesehatan dari Kemenkes.
Begitu juga. Kemenag menempatkan konsultan ibadah di setiap sektor sehingga menjadi tempat berkoordinasi petugas pembimbing ibadah yang menyertai jemaah.
Seterus seremonial pelepasan JCH dari Kalbar dilepas oleh staf ahli Gubernur Kalbar bidang sosial dan SDM, yaknia Ir. Syawal Bondoreso MM.
Ia mengingatkan jemaah untuk menjaga kesehatan.
Apalagi kondisi cuaca di Saudi Arabia antara 40-50 derajatt Celcius.
Maka tidak menutup kemungkinan akan mudah terserang berbagai penyakit. Selain itu ia berpesan, agar JCH melaksanakan ibadah sebaik-baiknya dengan niat semata- semata beribadah kepada Allah SWT.
Laksanakan ibadah yang tertib dan teratur.
Selain itu diingatkan selama berada di tanah suci, JCH hendaknya mengurangi kegiatan yang tidak langsung menunjang ibadah haji seperti berbelanja dan membawa barang berlebihan.
Pelajari dan fahami buku pedoman haji yg sudah dibagikan dengan baik, sehingga JCH dapat melaksanakan salah satu rukun Islam itu dengan maksimal.
"Harus diingat bahwa jemaah haji Kalbar yang berjumlah 2 527 orang akan berbaur dengan Jemaah haji dari Negara lain," ujar staf ahli Gubernur Kalbar.
JCH dari berbagai negara tentu akan ritual di waktu dan tempat yang sama.
Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri untuk adaptasi dengan situasi dan kondisi tersebut. Karena itu, jauhi sikap egois mau menang sendiri.
Buang jauh-jauh sikap arogan dan meremehkan orang lain.
Bangun semanangat kasih sayang dan kebersamaan, kembangkan jiwa solidaritas ukhuwah, serta membangun sikap teloransi dan saling menghormati.
Lebih lanjut ia menuturkan agar JCH juga hendaknya memahami bahwa perjalanan ke tanah suci ini adalah untuk beribadah.
Agar prosesi ibadah ini dapat berjalan dengan baik, maka ditunjang dengan fisik dan mental yang baik juga.
Karena itu, dia mengharapkan energi dan stamina tidak diporsir sebelum waktunya. Sehingga mengakibatkan kondisi kesehatan fisik dan mental menurun pada saat rangkaian ibadah haji
mencapai puncaknya.
Staf ahli Gubernur Kalbar juga mengharapkan agar para JCH menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa dan negara, khusuisnya nama daerah Kalimantan Barat selama dalam perjalanan maupun di negera Arab Saudi dengan tertib.
Serta saling menghormati dan mentaati undang-Undang yang berlaku di Arab Saudi.
“Tampilkan sikap dan sosok haji Indoneisa yang santun dan berakhlakul karimah," katanya Modon didoakan untuk kebahagian keluarga, bangsa dan negara," tuntasnya.