Sambut Gerhana Bulan Total 28 Juli dengan 9 Amalan Ini

Fase gerhana sebagian mulai pukul 01.24 sampai pukul 05.19 WIB (untuk WITa dan WIT menyesuaikan).Pada rentang waktu

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA
Penampakan posisi benda-benda langit ketika terjadi gerhana bulan 28 Juli mendatang. 

"Kita jam 00.14 sudah mulai persiapan untuk pengamatan," jelasnya.

Baca: Densus 88 Tangkap Teroris di Kapuas Hulu, Tokoh Perbatasan Sampaikan Hal Ini

Baca: Polri Angkat Suara soal Surat Edaran Penolakan Ustadz Abdul Somad

Baca: Valentino Rossi Banjir Pujian dari Legenda MotoGP

Baca: TGB Genggam Erat Tangan Ustaz Abdul Somad, Istri Doakan Hal Ini

Baca: LIVE STREAMING Persebaya Vs Persib Pukul 18.00 WIB! Laga Dua Tim Penuh Ambisi

Amalan Saat Gerhana

Sedikitnya ada 9 amalan yang sangat dianjurkan dalam agama Islam saat terjadi gerhana bulan.

Masyarakat Indonesia akan bisa menyaksikan gerhana bulan total (Blood Moon) pada 28 Juli 2018.

Kaum muslimin meyakini fenomena alam seperti gerhana bulan adalah bukti kekuasaan Allah SWT.

Sehingga disunahkan untuk mengamalkan ibadah sebanyak-banyaknya pada saat-saat tersebut.

Tentu yang paling utama dilakukan saat gerhana bulan adalah menjalankan salat sunah gerhana bulan.

Sebagaimana dilansir Surya.co.id  dari NU Online, anjuran salat sunah gerhana tercantum dalam Shahih Muslim:

إنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَا يَنْكَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَصَلُّوا وَادْعُوا حَتَّى يَنْكَشِفَ مَا بِكُمْ

Artinya," Sungguh matahari dan dua bulan adalah tanda kekuasaan Allah SWT, tidak dengan terjadi hgerhana keduanya (matahari dan bulan) karena kematian seseorang atau pun kehidupannya.

Apabila kalian melihat gerhana, maka salat dan doalah hingga gerhana tersebut selesai."

Disamping salat gerhana bulan, banyak amalan-amalan lain yang dianjurkan ketika terjadi peristiwa ini.

Hal ini disebutkan oleh Imam An-Nawawi (676 H) berikut ini:

قال المصنف رحمه الله: (والسنة أن يخطب لها بعد الصلاة لِمَا رَوَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا "أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى الله عليه وسلَّم فَرَغَ مِنْ صَلَاتِهِ فَقَامَ فَخَطَبَ النَّاسَ فَحَمِدَ اللهَ وَأثْنَى عَلَيْهِ وَقَالَ: الشَمْس وَالقَمَرُ آيتانِ مِنْ آياتِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ لَا يَخْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلَا لِحَيَاتِهِ فَإِذَا رأيتم ذلك فصلوا وتصدقوا"

Artinya, “(Abu Ishaq As-Syairazi berkata, disunahkan khutbah setelah salat gerhana sebagaimana diriwayatkan oleh Aisyah RA, ‘Sungguh setelah selesai salat gerhana, Nabi SAW berdiri dan khutbah di hadapan manusia, kemudian ia memanjatkan puji kepada Allah.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved