PTPN XIII Kritis
Penghentian Sementara PTPN XIII, Erdi Abidin Sebut Ada Dugaan Korupsi
Dana yang dialokasikan untuk pembangunan kebun baru (investasi) tersebut habis terserap; sementara wujud kebun tidak ada.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Jamadin
Kedua, Dirut harus ditunjuk oleh menteri dari orang yang bukan dari kelompok yang diduga bagian dari proyek gagal.
Ketiga, sengaja dibuat chaos agar para pihak di Jakarta ikut bertanggung-jawab. Dengan menolak pembelian TBS inti, strategi menutup kegagalan agar tidak memancing petani plasma untuk melakukan tindakan pemagaran kebun inti akibat tidak dibelibya TBS dari kebun plasma.
Keempat, agar petani kompak jangan sampai dimasuki oleh unsur atau pihak yang tidak bertanggung jawab, ada kelompok kepentingan yang masuk seakan menjadi pahlawan maka petani harus menseleksi itu jangan sampai terjadi.
Kelima, membebaskan perusahaan dari pimpinan yang terkait atau tersangkut dengan proyek investasi gagalngakal melalui rekontruksi ulang unsur pimpinan di dalam PTP itu dengan menempatkan orang profesional selaras "on the right men on the right place".
Keenam, membersihkan perusahaan dari karyawan yang menduduki rangkap jabatan dimana penempatan orang yang sama pada anak perusahaan karena itu akan dianggap menempatkan orang dari bagian proyek gagal.
Ketujuh, agar petani kompak dan setuju untuk tidak melakukan portal pada pabrik.
"Mudahan, ketujuh langkah itu dapat dilaksanakan oleh Meneg BUMN dengn menunjuk Dirut dan Komisaris bersih dari proyek inveatasi gagal agar manajemen dapat menepis dugaan telah terjadi tindak korupsi di tubuh perusahaan negara tersebut," tandasnya.