Beberapa Hari Ini Pemprov Terus Monitor Munculnya Hotspot di Kalbar
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat terus memonitor hotspot atau titik api di wilayah Provinsi Kalimantan Barat.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Madrosid
“Sejumlah titik di 14 kabupaten/kota sudah ditandai oleh Satuan Tugas (Satgas) Operasi Udara dan Water bombing/TMC. Ketika ada hotspot, heli langsung meluncur,” ujarnya.
Enam helikopter disiagakan guna mempermudah penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Helikopter-helikopter yang didatangkan diharapkan mempermudah aktivitas patroli dan penanganan karhutla di wilayah-wilayah hutan dan gambut Kalbar.
Baca: Caleg Terpilih Bisa Tak Dilantik, Jika Syarat Ini Tak Terpenuhi
“Lima helikopter difungsikan untuk menangani karhutla melalui water bombing. Sudah ditempatkan di beberapa wilayah seperti Ketapang, Sintang, Singkawang, Pontianak dan Sambas. Satu heli khusus patroli,” paparnya.
TTA Nyarong mengatakan kapasitas water bombing antara satu heli dengan lainnnya berbeda-beda. Kapasitas paling rendah satu heli yang bisa water bombing sekitar 500 Kilogram (Kg), tiga heli kapasitas waterbombing 3,5 ton dan dua heli kapasitas sekitar 4 ton.
“Dua heli kapasitas empat ton akan datang sekitar akhir bulan Juli ini. Kalau yang empat lainnya sudah datang,” jelasnya.
BPBD Kalbar, kata TTA Nyarong, terus mendorong optimalisasi pelaksanana tugas pokok dan fungsi instansi vertikal dan dinas/badan di daerah guna sinergitas dan koordinasi bersama dalam upaya antisipasi dan penanganan karhutla.
“Ini sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 15 Tahun 2016 tentang Peningkatan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia,” pungkasnya.