Anaknya Gagal Masuk SMP Pilihan Akibat PPDB Zonasi, Ridwan Kamil Tetap Tidak Mau Curang

Sedianya sistem PPDB zonasi ini dibuat agar adanya pemerataan sekolah, sehingga tidak ada lagi istilah sekolah favorit.

Editor: Madrosid
KOMPAS.COM
Ridwan Kamil di acara IdeaFest 2016 di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (24/9/2016). 

Zara tidak terima. Ia merasa ini tidak adil.

Ia menangis dan bertanya-tanya. Saya pun sebagai ayahnya ikut patah hati.

Namun Setelah saya terangkan perlahan, bahwa itu adalah sebuah peraturan yang harus kita hormati. Dan hidup yang mulia adalah hidup yang taat aturan dan syariat, akhirnya ia berhenti menangis dan mencoba paham.

Banyak pihak tanya "Anda kan Walikota, Anda kan punya kuasa atuh, bisa kali nyelipin buat anaknya sendiri. Masa tega sih ama anaknya sendiri?!".

Saya telan percakapan2 itu. Saya diskusikan panjang dengan Bu Cinta.

Dan kami pun sepakat kami taati aturan aja walau pahit. 
Apa jadinya jika saya ikutan melanggar aturan diam-diam .

Nilai hidup apa yang akan menempel seumur hidupnya Zara, jika ia kami paksa masuk dengan cara yang tidak baik.

Maka pastilah ia akan meyakini bahwa berbohong itu boleh, demi sebuah tujuan. Nauzubillah.

Dan Zara kini menyesuaikan diri, mencari bahagia dan gembira sekolah di SMP swasta.

Semoga ini menjadi hikmah, bahwa mungkin kita tidak menyukai sebuah aturan yg membuat kita di pihak yang kalah.

Namun aturan tetaplah aturan. Mari kita hormati.

Kesuksesan tidak selalu harus dengan bersekolah di negeri.

Kesuksesan datang dari bagaimana kita berdamai dengan takdir menyiasatinya dengan ikhtiar dan doa. Hatur Nuhun. mari"

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Anaknya Tak Masuk SMP Pilihan Karena Terganjal PPDB Zonasi, Ridwan Kamil Sedih Tapi Tak Ingin Curang.

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved