Dalam Kurun Waktu 4 tahun, JKN-KIS Telah Mengcover Hampir 80 Persen Penduduk Indonesia
Sebagai satu di antara rangkaian kegiatan HUT BPJS Kesehatan ke-50, serta dalam rangka memastikan peserta JKN-KIS mendapat pelayanan terbaik
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala BPJS Kesehatan Cabang Singkawang, Mardani mengungkapkan, lebih dari empat tahun program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang dikelola BPJS Kesehatan, telah berjalan.
Sebagai satu di antara rangkaian kegiatan HUT BPJS Kesehatan ke-50, serta dalam rangka memastikan peserta JKN-KIS mendapat pelayanan terbaik, para Direksi BPJS Kesehatan bahkan terjun langsung meninjau pelayanan di sejumlah Kantor Cabang BPJS Kesehatan.
Baca: Peringati HUT ke-50, BPJS Singkawang Hadirkan Executive Frontliner di Sambas
Baca: Tingkatkan Pelayanan Prima, Kepala BPJS Singkawang Berikan Pelayanan Langsung di Sambas
Baca: Dinkes Imbau Masyarakat Sintang Miliki Kartu BPJS Kesehatan, Ini Alasannya
Tak hanya itu, mereka pun turut melayani langsung para peserta JKN-KIS yang datang berkunjung.
"Kegiatan eksekutif frontliner ini merupakan salah satu wujud komitmen kami dalam menjaga dan mengoptimalkan mutu pelayanan kepada peserta JKN-KIS. Kepuasan dan loyalitas peserta menjadi prioritas kami. Untuk itu, ke depannya kami berharap para Duta BPJS Kesehatan, makin terpacu untuk memaksimalkan layanan. Kualitas layanan tidak boleh stagnan karena ekspektasi peserta akan terus meningkat," ungkapnya, Jumat (6/7/2018).
Mardani menyampaikan arahan dari Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris.
Para Direksi dan senior leader BPJS Kesehatan, menggantikan sementara tugas frontliner BPJS Kesehatan untuk memberikan pelayanan langsung kepada peserta JKN-KIS maupun masyarakat umum yang mendatangi Kantor Cabang BPJS Kesehatan, khususnya di Loket Fast Track (Pelayanan Cepat).
"Kami berinteraksi dan melayani langsung peserta JKN-KIS. Ini tentu menjadi kesan tersendiri bagi kami. Tugas frontliner sebagai garda terdepan pelayanan peserta JKN-KIS di Kantor BPJS Kesehatan, memiliki tantangan tersendiri," ujarnya.
Lanjut Mardani, menurut Direktur Utama BPJS Kesehatan jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang menerapkan sistem jaminan sosial, pertumbuhan peserta program jaminan kesehatan di Indonesia terbilang amat pesat.
"Jika hanya dalam waktu 4 tahun, program JKN-KIS telah meng-cover hampir 80 persen dari total penduduk Indonesia," jelasnya.
Sebagai pembanding, negara yang menjalankan program jaminan sosial sejak lama seperti Jerman, sekitar 120 tahun, baru meng-cover 85 persen populasi penduduk.
"Kemudian, Austria telah menjalankan selama 79 tahun dan meng-cover 99 persen populasi penduduk," terangnya.
Sementara Jepang memerlukan waktu 36 tahun dan Belgia membutuhkan 118 tahun untuk mencakup 100 persen populasi penduduk.
"Saat ini program JKN-KIS telah menjadi program jaminan kesehatan terbesar di dunia, jika melihat jumlah kepesertaannya yang telah melampaui 198,8 juta dan dilaksanakan melalui pendekatan single payer institution. Jumlah ini dipastikan akan terus bertambah hingga tercapai cita-cita Universal Health Coverage (UHC) alias Cakupan Kesehatan Semesta, sehingga nantinya seluruh penduduk Indonesia akan terlindungi oleh jaminan kesehatan JKN-KIS yang berkualitas dan berkesinambungan. Oleh karenanya, semangat Duta BPJS Kesehatan untuk mengabdi pada negeri tak boleh surut. Pelayanan prima harus tetap jadi yang utama," tegasnya.
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, BPJS Kesehatan kesehatan telah bekerja sama dengan 22.247 FKTP yang terdiri atas 9.881 Puskesmas, 5.023 Dokter Praktik Perorangan, 5.473 Klinik Non Rawat Inap, 643 Klinik Rawat Inap, 20 RS Kelas D Pratama, serta 1.207 Dokter Gigi.
"Sementara itu di tingkat FKTRL, BPJS Kesehatan telah bermitra dengan 2.397 RS dan Klinik Utama, 1.607 Apotik, dan 1.079 Optik," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya,
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Singkawang, Mardani, mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan para executive BPJS, selama ini juga belum betul-betul mengimplementasikan bagaimana sih sebenarnya pelayanan prima yang sebenarnya.
Untuk itulah, hadir program Executive Frontliner yang dilakukan langsung oleh pimpinan-pimpinan BPJS kabupaten/kota di Indonesia.
"Tentunya dengan Ulang Tahun ke-50 BPJS ini, kami coba memberikan layanan langsung dari para executive BPJS, langsung memberikan pelayanan kepada peserta," ujarnya, Jumat (6/7/2018).
Pelayanan Executive Frontliner ini menurutnya, hanya dilaksanakan pada momen-momen tertentu saja, seperti HUT BPJS ke-50 pada tahun ini.
"Untuk kepala-kepala cabang yang langsung memberikan layanan ini, hanya pada momen tertentu saja. Kalau setiap harinya itu ada staf yang menangani. Jadi pelayanan Executive Frontliner ini hanya pada momen-momen tertentu saja," jelasnya.
Hadirnya pelayanan Executive Frontliner, menurutnya sebagai upaya mendekatkan masyarakat selaku peserta BPJS kepada pimpinan-pimpinan cabang BPJS di kabupaten-kota di seluruh Indonesia.
"Intinya para executive BPJS ingin mengetahui kendala yang dihadapi peserta, menerima masukan langsung dari peserta. Sehingga kami bisa langsung dalami. Kalau dari selama ini, setiap hari kerjanya staf-staf kami yang melayani," terang Mardani.
Pihaknya berharap, dengan adanya Executive Frontliner ini, para peserta akan lebih terbuka.
"Selama ini kan kami dengar keluhan, masukan dan sebagainya. Ini selalu kami evaluasi, bagaimana pelayanan staf kami kepada peserta," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan,
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terus berupaya meningkatkan pelayan terbaik bagi pesertanya.
Satu di antaranya, yang dilakukan oleh Kepala BPJS Kesehatan Cabang Singkawang, Mardani. Dengan memberikan pelayanan langsung kepada peserta, yang sedang mengurus kepesertaan BPJS-nya di Kantor BPJS Sambas.
Kabupaten Sambas memang merupakan satu di antara wilayah kerja Kantor BPJS Singkawang.
Mardani mengungkapkan, pelayanan langsung Executive Frontliner tersebut, memang dilakukan serentak para jajaran executive BPJS di seluruh kabupaten/ kota di Indonesia.
Selain dalam rangka HUT ke-50 BPJS, juga sebagai upaya untuk mendekatkan pimpinan Kantor BPJS kepada masyarakat.
"Executive Frontliner ini merupakan suatu program, dalam rangka menyambut ulang tahun BPJS ke-50. Kami ingin para executive dari BPJS itu ikut menberikan layanan langsung. Ingin menyapa peserta dan mengetahui langsung seperti apa permasalahan atau kendala peserta saat ini," ungkapnya saat memberikan pelayanan langsung di Kantor BPJS Sambas, Jumat (6/7/2018).