7 Fakta Mengejutkan Tentang Tenggelamnya KM Lestari Maju di Selayar, Sengaja Dikandaskan!
Hingga kini masih dilakukan pencarian terhadap korban hilang serta sejumlah mayat korban meninggal sedang diproses agar segera....
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kabar duka kini datang dari Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan.
Belum lekang dari ingatan insiden tenggelamnya kapal di Danau Toba, kini Kapal Motor (KM) Lestari Maju tenggelam saat berlayar dari Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba ke Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/7/2018).
Baca: Korban Tewas Kapal Feri Lestari Maju, Beredar Foto Ibu Hamil Gendong Anaknya Tewas Tenggelam
Baca: Diduga Alami Gangguan Jiwa, Efendi Bakar Rumah Sendiri dan Terpanggang
Baca: 6 Hal yang Tak Disangka Bisa Menyebabkan Overdosis, Kamu Harus Hati-hati!
Hingga kini masih dilakukan pencarian terhadap korban hilang serta sejumlah mayat korban meninggal sedang diproses agar segera diambil oleh keluarga korban.
1. Kronologi Lengkap
KM Lestari Maju karam setelah mengalami masalah pada lambung kapal.
Ini menyebabkan penumpang segera dievakuasi.
Namun cuaca yang tidak mendukung dan ombak yang tinggi membuat proses evakuasi penumpang tak berjalan maksimal.
Kapal berlayar dari Pelabuhan Bira menuju pelabuhan Pamatata, Selasa (3/7/2018) siang.
Kronologi kejadian bermula sekira pukul 10.00 Wita, saat KMP Lestari Maju berangkat dari Pelabuhan Bira Kabupaten Bukukumba dengan tujuan Pelabuhan Pamatata Kabupaten Kepulauan Selayar.
"Kapal sedang berlayar dari Bira Bulukumba ke Pelabuhan Pamatata," ungkap Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani.
Saat berlayar, sekira pukul 13.40 Wita, kapal mengalami masalah, di mana air masuk ke dek lantai bawah.
Karena tengah berada di lautan, KMP Lestari Maju merapat ke pantai Pabbadilan Desa Bungayya, Kecamatan Bontomatene, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Informasi yang dihimpun, penumpang dievakuasi sementara ke Pantai Pa'baddilan, Desa Bungayya, Kecamatan Bontomate'ne Kabupaten Kepulauan selayar.
Kapal mengangkut lebih dari 130 penumpang dan dikabarkan, kapal jenis Ferry ini memuat sejumlah kendaraan seperti mobil, motor dan truk.
Kendaraan tampak berhamburan dan di laut dan sejumlah penumpang dengan mengenakan pelampung.
2. Uang Rp 30 Miliar Ikut Tenggelam
Tenggelamnya kapal tersebut tidak hanya menelan korban jiwa namun juga menumbulkan kerugian materil.
Pasalnya di kapal tersebut terdapat pula mobil pengangkut uang dari Bank Sulselbar.
Jumlah uang diangkut pun mencapai Rp 30 miliar yang diperuntukkan membayar gaji ke-13 PNS di Selayar.
Saat dikonfirmasi, manajemen Bank Sulselbar membenarkan.
"Dana Rp 30 milliar tersebut akan dipergunakan untuk pembayaran gaji ASN di Kabupaten Selayar," kata Pemimpin Group Treasury Bank Sulselbar, Irmayanti Sultan.
Atask kejadian tersebut, pihak manajemen kantor pusat Bank Sulselbar telah melakukan koordinasi dengan kantor cabang dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar.
"Pihak kami telah melakukan koordinasi, dan kami upayakan tidak ada keterlambatan pembayaran gaji ASN. Gaji tersebut kami upayakan tetap dibayarkan pada 4 Juli besok," tuturnya
Irmayanti menyebutkan, tenggelamnya dana Rp 30 milliar tersebut tidak mempengaruhi bisnis Bank Sulselbar.
"Tenggelamnya Rp 30 milliar itu tidak mempengaruhi sisi bisnis kami, karena baik pengiriman angkutan darat ataupun laut kami selalu mengcovernya dengan asuransi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," jawabnya.
Dikatakan pula, dana Rp 30 milliar yang akan dipergunakan untuk pembayaran ASN di Kabupaten Selayar, Rabu (4/7/2018).
3. Update Jumlah Korban
Hingga pukul 03.30 WITA dinihari, Rabu (4/7/2018), sudah dinyatakan 30 korban yang meninggal dunia. 28 diantaranya sudah diidentifikasi dan kini tengah dihubungi keluarganya masing-masing.
Namun dua orang sisanya masih diselidiki identitasnya.
Berikut daftarnya:
1. Pria bernama Ari Laksono, usia 50 tahun, Kepala ASDP Pelabuhan, Pammatata.
2. Pria bernama Drs Rurung, usia 58 tahun, profesi sebagai guru, alamat di Jalan Mangga, Benteng, Kepulauan Selayar.
3. Wanita bernama Hajjah Marlia, usia 44 tahun, alamat di Jalan Mangga atau istri dari Drs Rurung.
4. Wanita bernama Hajjah Asmawati, usia 43 tahun, alamat di Laiyolo, Kecamatan Bonto Sikuyu, Kepulauan Selayar.
5. Wanita bernama Sitti saera, usia 58 tahun, alamat di Onto, Kepulauan Selayar.
6. Pria bernama H Abd Rasyid, usia 60 tahun, alamat di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Benteng, Kepulauan Selayar.
7. Wanita bernama Rini Arianti, usia 29 tahun, alamat di Bonea, Kepulauan Selayar.
8. Laki-laki bernama Abisar, usia 2 tahun, alamat di Bonea atau anak dari Rini Arianti.
9. Wanita bernama Rosmiati, usia 40 tahun, alamat di Jalan Mangga, Benteng, Kepulauan Selayar.
10. Pria bernama Demma campong, usia 45 tahun, alamat di Kalaroi, Kecamatan Bonto Matene, Kepulauan Selayar.
11. Pria bernama Andi le’leng, usia 47 tahun, alamat di Baringan, Kecamatan Bonto Sikuyu, Kepulauan Selayar.
12. Pria bernama Syamsuddin, usia 50 tahun, alamat di Jalan Pierre Tendean nomor 6, Benteng, Kepulauan Selayar.
13. Pria bernama Hensi, usia 64 tahun, alamat di Baringan, Kecamatan Bonto Sikuyu, Kepulauan Selayar.
14. Wanita bernama Ati Mala, usia 58 tahun, alamat di Baringan, Kecamatan Bonto Sikuyu, Kepulauan Selayar.
15. Wanita bernama Denniamang, usia 72 tahun, alamat di Barat Lambongan, Kecamatan Bonto Matene, Kepulauan Selayar.
16. Wanita bernama Marwani, usia 40 tahun, alamat di Sappang Herlang Singa, Kabupaten Bulukumba.
17. Wanita bernama Hajjah Salmiah, usia 55 tahun, alamat di Kabupaten Sinjai.
18. Pria bernama A Abd Rasyid, usia 40 tahun, alamat di Jalan Pahlawan, Benteng, Kepulauan Selayar, namun memiliki keluarga di Pajjukukang, Kabupaten Bantaeng.
19. Pria bernama Suryono, usia 55 tahun, alamat di Bonehalang, Kepulauan Selayar.
20. Mayat perempuan, usia sekitar 3 tahun, tanpa identitas.
21. Laki-laki yang telah diambil keluarganya.
22. Laki-laki usia sekitar 2 tahun tanpa identitas.
23. Wanita usia sekitar 70 tahun tanpa identitas.
24.Wanita usia sekitar 35 tahun tanpa identitas.
25. Perempuan usia sekitar 20 tahun tanpa identitas.
4. Jadi Perhatian Media Asing
Koran asal Singapura,The Straits Times melalui lamannya Straitstimes.com melansir berita berjudul 'Death toll in Indonesia ferry accident rises to 24: Official'.
Dalam beritanya, The Straits Times menulis, sedikitnya 24 tewas, termasuk anak-anak setelah sebuah feri kandas di lepas pantai Indonesia.
Insiden mematikan itu datang pada hari yang sama ketika pihak otoritas secara resmi membatalkan pencarian lebih dari 160 orang yang masih hilang setelah feri lain tenggelam di Danau Toba, Sumatera Utara, 2 pekan lalu.
Foto menunjukkan sejumlah penumpang bergelantungan di dinding kapal, sementara lainnya loncat menunggu bantuan.
5. Desakan Bangun Jembatan
Karamnya Kapal Motor (KM) Lestari Maju di Perairan Selayar, Selasa (3/7/2018) siang, membuat anggota Komisi VII DPR RI Mukhtar Tompo prihatin.
Legislator asal Jeneponto yang membidangi masalah energi sumber daya mineral riset dan teknologi serta lingkungan hidup itu mendesak pemerintah pusat segera membangun jembatan dari Bira, Bulukumba, ke Pammatata, Selayar.
“Pemerintah pusat perlu segera memprioritaskan Pembangunan Jembatan Bira-Pammatata yang menghubungkan Kabupaten Bulukumba dengan Selayar, sebagaimana Jembatan Suramadu yang menghubungkan antara Surabaya dan Madura,” jelas Mukhtar.
Menurutnya, presiden harus peka dengan musibah besar yang menewaskan 25 warga (jumlah korban yang rilis polisi, Rabu dini hari ini).
“Pembangunan harus adil, jangan hanya di Pulau Jawa,” tegas Mukhtar yang juga Anggota DPR RI Fraksi Hanura dapil Sulsel 1 itu.
Alumnus Pondok Pesantren DDI Kassi Jeneponto itu mengingatkan, jika Jembatan Bira-Pammatata tak dibangun, maka Visi Nawacita Jokowi-JK "membangun Indonesia dari pinggiran dan memprioritaskan Kawasan Timur Indonesia (KTI)" hanya ilusi.
Jarak dari Bira ke Benteng, Selayar, sekitar 57.3 km. Sedangkan jarak dari Bira ke Pammatata hanya sekitar 26,9 km.
Jika ditempuh dengan Kapal Feri, dari Bira ke Pammatata membutuhkan waktu sekitar 2 jam.
Bandingkan dengan jarak dari Surabaya ke Madura yang mencapai 95,6 km.
Surabaya-Madura bisa disatukan lewat Jembatan Suramadu.
Jembatan sepanjang 5.438 meter yang diresmikan tahun 2009 ini menelan anggaran Rp 4,2 triliun.
6. Kapal Berusia 30 tahun
Diproduksi pada tahun 1988 oleh Kamishima Shipbuildibf di Hiroshima, Jepang.
Dengan spesifikasi detail berikut:
* nomor International Maritime Organization (IMO) 8720541
* berat 749 GT
* deadweight (DW) 699 ton.
* kecepatan mesin 11 knot.
* panjang 56,9 meter + tinggi (beam) 9,5 meter + draught 3,15 meter
Sudah waktunya diganti?
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul 7 Fakta Seputar KM Lestari Maju Tenggelam di Selayar. Kronologi & Spesifikasi
Yuk Follow Instagram tribunpontianak.