Br Stephanus Paiman Ziarah ke Yerusalem, Difasilitasi Mabes Polri
Bruder Steph, panggilan akrabnya, berangkat pada Selasa, 12 Juni 2018 dari Jakarta kemudian mendarat di Abu Dhabi.
Penulis: Stefanus Akim | Editor: Nasaruddin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Stefanus Akim
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Penanggungjawab Forum Relawan Kemanusiaan Pontianak (FRKP) Br Stephanus Paiman OFM Cap berkesempatan ziarah ke sejumlah tempat suci di Kairo Mesir serta Yerusalem di Israel.
Bruder Steph, panggilan akrabnya, berangkat pada Selasa, 12 Juni 2018 dari Jakarta kemudian mendarat di Abu Dhabi.
Dari Abu Dhabi kemudian menuju Kairo pada 13 Juni.
Sejumlah tempat dikunjungi Br Steph yang juga menjabat sebagai Ketua Justice Peace and Integrity of Creation (JPIC) Kalimantan tersebut.
Di Kairo mengunjungi Gereja St Simon te Tunner atau Gereja Sampah, yaitu tempat terjadinya mukzizat gunung batu berpindah tempat.
Masih di Kairo kemudian menuju kota tua, mengunjungi Gereja Abu Serga.
Ini adalah tempat tinggal Keluarga Kudus saat mengunjungi Mesir.
Kemudian di Sinagoga Ben Ezra, tempat Nabi Musa ditemukan oleh Ratu Mesir, setelahnya mengunjungi Hanging Church atay Gereja Gantung.
Esok harinya, Kamis 14 Juni masih berada di Kairo melakukan city tour termasuk mengunjungi Gereja Alkitab Mengapung, yaitu tempat ditemukannya Alkitab mengapung di atas Sungai Nil.
Keesokan harinya selain melihat Laut Merah juga ke Kota St Catherine dan mendaki Gunung Sinai.
Di Gunung Sinai lah Nabi Musa mengambil dua loh batu dari Gunung.
Pada 16 Juni dilanjutkan ke Yerusalem.
Pada 17 Juni mengunjungi Padang Gembala dimana malaikat mengabarkan kelahiran Sang Juru Selamat kepada para gembala di Betlehem.
Dilanjutkan mengunjungi Gereja Nativity, yakni gereja Kelahiran Kristus dan melihat palungan.
Setelah itu menuju Bukit Zaitun untuk mengunjungi Kapel Yesus terangkat ke Surga serta Gereja Bapak Kami, dimana Yesus mengajarkan Doa Bapa Kami.
Sejumlah tempat yang dikunjungi antara lain Gereja Santa Anna di Jericho.
"Gereja St Anna begitu bersejarah bagi umat Kristen karena di situ lah Yesus menyembuhkan orang yang sakit lumpuh selama 38 tahun," kata Br Steph.
Di Jericho, Br Steph juga mengunjungi Kolam Bethesda, via dolorosa sampai ke bukit Golgota dan Gereja Makam Kristus atau Holy Sepulchre.
"Kami melanjutkan mengunjungi Tembok Ratapan atau western wall. Tak lupa kami melihat pohon ara jenis sykhamor yang dinaiki Zakeus dan gunung pencobaan dimana Yesus dicobai," kata Stephanus Paiman.
Diungkapkan, ia juga mengunjungi Nazareth hingga Tiberias pada 19 Juni.
"Di Nazareth kami mengunjungi Gereja Kabar Gembira, dimana Malaikat Gabriel mengabarkan kepada Bunda Maria bahwa akan mengandung bayi Yesus. Terus kami menuju Kana, di mana Yesus melakukan mukjizat pertama kali mengubah air menjadi anggur," ujarnya.
Pada 20 Juni, mengunjungi Tiberias, tepatnya di Danau Galilea.
"Kami menaiki perahu boat khas nelayan. Dilanjutkan ke Bukit Sabda Bahagia, ini adalah di mana Yesus mengajarkan delapan sabda bahagia kepada murid-muridnya. Serta mengjungi Gereja Penggandaan," ungkapnya.
Steph mengatakan Gereja Penggandaan adalah lokasi dimana Yesus membuat mukjizat memberi makan 5.000 orang dengan dua potong ikan dan lima potong roti.
"Kami juga mengunjungi Gereja Primat Petrus-tempat dimana Yesus menampakkan diri setelah bangkit. Kami juga mengunjungi Sinagoga dari zaman Yesus dan rumah ibu mertua Petrus di Kapernaum. Tak lupa kami mengunjungi Gereja Transfirurasi di Gunung Tabor, mengunjungi Sungai Yirdan atau Jordan River Babtismal Site lokasi dimana Yesus dibabtis oleh Yohanes Pembaptis," ujarnya.
Usai mengunjungi sejumlah situs bersejarah Kristen, Br Steph kembali ke Indonesia.
Adapun rute pulang yang ditempuh adalah Tiberias-Amman-Abu Dhabi-Jakarta serta kemudian ke Pontianak pada 24 Juni 2018.
"Atas nama pribadi dan Persaudaraan Kapusin, saya ucapkan terima kasih kepada Mabes Polri yang telah memfasilitasi keberangkatan saya ke tanah suci via Bapak Kompol Sitinjak dari Polda Kalbar. Semoga semua pengalaman ini semakin menguatkan saya untuk tetap setia berkarya melayani wong cilik," janji Stephanus Paiman.