Pj Gubernur Kalbar Puji Toleransi Umat Beragama di Kalbar

Citizen Reporter
Rinto
Staf Humas Pemprov Kalbar

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Barat Dodi Riyadmadji memuji toleransi umat beragama di Provinsi Kalbar. Selama berada dan bertugas di Provinsi Kalbar, ia merasa bangga masyarakat Kalbar dikenal multikultural dan multietnis dengan perbedaan agama yang dianut.

“Saya mengunjungi kabupaten/kota se-Kalbar, semua masyarakat hidup rukun dan berdampingan. Semua leluasa menjalankan agama dan keyakinan yang dimiliki masing-masing,” ungkapnya saat penyerahan Piala Bergilir Juara Umum Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dari Bupati Kubu Raya kepada Pj Gubernur Kalbar untuk diserahkan kepada Bupati Mempawah dan diperebutkan pada MTQ Ke 27 Tingkat Provinsi Kalbar di Mempawah, Minggu (1/7/2018) malam.

Baca: Wabup Kunjungi Pemondokan Kafilah Ketapang di MTQ XXVII Mempawah

Dodi berharap kehidupan masyarakat Kalbar khususnya Kabupaten Mempawah yang agamis dan harmonis dapat terus dipelihara dengan baik untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama di Kalbar.

Ia juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada Pemerintah Kabupaten/Kota, pihak keamanan, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh perempuan, pemuda maupun seluruh unsur lapisan masyarakat yang telah ikut berpartisipasi dalam menjaga situasi keamanan selama Pilkada.

“Terimakasih, Pilkada di Kalbar dapat berjalan aman, damai dan sukses sesuai dengan program Tri Sukses yang saya bawa yaitu Sukses Pilkada, Sukses Penyelenggaraan Pemerintahan dan Sukses Pertumbuhan Ekonomi,” terangnya.

Tri Sukses sebagai upaya kita bersama untuk memajukan Provinsi Kalbar menjadi daerah yang semakin aman, damai dan sejahtera. Semua itu tidak terlepas dari dukungan dan kerjasama semua pihak.

“Saya sampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada kita semua yang telah berpartisipasi dalam mendukung segala program Pemprov Kalbar," imbuhnya.

Dodi meminta semua pihak tetap menjaga suasana kondusif yang sudah baik pasca Pemilukada ini.

“Jangan sampai terjadi kegaduhan dan hal-hal tidak diinginkan yang berpotensi merusak persatuan dan kesatuan harmonis selama ini,” tukasnya. (*)