Pengungsi di Mako Yonzipur Pulang ke Desa Karangan Tepat HUT Bhayangkara ke-72

Kecemasan hingga membuat masyarakat desa Karanganan panik itu di tambah adanya Sebaran informasi bohong atau hoaks di media sosial (medsos)

Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Ratusan Warga Desa Karangan saat mengungsi di Mako Yonzipur 6/SD Anjongan Kab Mempawah beberapa waktu lalu. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hadi Sudirmansyah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Ratusan warga desa Karangan Kec Mempawah Hulu kab Landak yang mengungsi‎ di Markas Batalyon Zipur 6/SD di Anjongan sejak kemarin sudah pulang ke rumah.

Kembalinya 226 orang pengungsi Setelah mendapatkan kejelasan dan jaminan keamanan dari Kepolisian, TNI, Pemerintah Daerah dan Tokoh Masyarakat kecamatan Mempawah Hulu.

Baca: Dapat Jaminan Keamanan 226 Warga Karangan Pulang Kerumah, Ini Penjelasan Kapolres Landak

Baca: Suami Pengusaha Kaya Raya, Olla Ramlan Ungkap Alasannya Tetap Bekerja

Baca: KPU Kubu Raya Minta Warga Bersabar Tunggu Pleno Tingkat Kabupaten

Mengungsinya ratusan warga desa Karangan Kecamatan Mempawah Hulu Kab Landak itu karena rasa takut atas kejadian demonstrasi pada hari jumat 29 juni pukul 12.00 di Desa. Antus Mempawah Hulu. 

Kecemasan hingga membuat masyarakat desa Karanganan panik itu di tambah adanya Sebaran informasi bohong atau hoaks di media sosial (medsos).

Baca: Sempat Berlindung ke Barak Yon Zipur, 226 Warga Desa Karangan Pulang Kerumah Masing-masing

Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono dan Pangdam XII Tanjungpura ‎Mayjen TNI Achmad Supriyadi serta Bupati Landak Karolin Margret Natasa pada Sabtu (30/6) kemarin hadir di tengah-tengah masyarakat di Terminal Putri Dara Hitam Ngabang.

Kehadiran orang nomor satu Polda Kalbar dan Kodam XII Tanjungpura bersama Bupati Landak dan Para tokoh itu kesana berdiskusi dan mengajak masyarakat untuk tetap tenang jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang tidak benar di media sosial.

Selain itu, warga Landak juga memberikan jaminan untuk menjaga Kamtibmas dengan melaksanakan kegiatan ritual adat tolak bala (Pamabangk) agar dapat menolak bala bencana dan hal-hal jelek yang sebelumnya terjadi tidak terulang kembali.

Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono ‎mengimbau agar warga masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan isu-isu liar dan menyesatkan yang berkembang di medsos saat ini.

“Agar masyarakat lebih memilih terhadap informasi yang diberikan aparat, serta tetap tenang berikan kepercayaan kepada TNI-Polri untuk menjaga situasi Kamtibmas. Dan mengajak warga masyarakat tidak memposting kejadian ataupun hal-hal yg berbau SARA di medsos atau memberikan komentar provokatif,” ujarnya di hadapan ratusan masyarakat Ngabang

Tak hanya itu, Kapolda Kalbar bersama Pangdam XII Tanjungpura memantau perkembangan situasi langsung ke lapangan di Ngabang.

“Kapolres Landak tadi malam berpatroli bersama Dandim, Kapolsek dan Danramil menyambangi para tokoh, hasil pengecekan sepanjang jalur Kec. Ngabang, Kec Senga Temila, Kec. Mandor, Kec. Menjalin, Kec. Mempawah Hulu tadi malam sampai pagi keadaan terpantau aman dan kondusif,” kata Irjen Pol Didi Haryono

Kapolres Landak AKBP Bowo Imantio menuturkan“Penyebab warga Ds. Karangan Mempawah Hulu mengungsi karena rasa takut atas kejadian demonstrasi pada hari jumat 29 juni pukul 12.00 di Desa. Antus Mempawah Hulu, “ujarnya.

Dan ia menturkan untuk menyikapi hal tersebut ia bersama Dandim 1201 Mempawah melakukan koordinasi dengan Camat Mempawah Hulu, Kapolsek, Danramil dan Ketua DAD Mempawah Hulu serta Kades Karangan sekaligus menemui warganya yang berada di Yon Zipur.

Diakui memang tidak mudah pihaknya memberikan keyakinan kepada masyarakat yang mengungsi, karena mereka sudah terhasut isue, melalui pembicaraan yang alot bersama warga masyarakat yang mengungsi.

Petugas terus meyakinkan mereka dengan apa yang telah dilakukan oleh aparat bersama pemda dan para tokoh masyarakat.

“Akhirnya mereka sendiri mengetahui langsung perkembangan situasi dari aparat desa dari kades, babhinkamtibmas, babinsa, dari sanak saudara dan kerabatnya yang tidak ikut mengungsi, mereka berkomunikasi langsung melalui telepon,” kata Kapolres Landak, AKBP Bowo Imantio.

“Perlu nya meyakinkan para pengungsi tentang keadaan yang sebenarnya bahwa Ds. Karangan kec. Mempawah hulu dalam keadaan aman. Camat, Kades Karangan , Ketua DAD, Tokoh Masyarakat agar bisa melakukan koordinasi yang mampu meyakinkan serta secara sosial dalam pergaulan sehari hari menjamin toleransi yang baik dan keamanan bagi para pengungsi ketika kembali ke Ds. Karangan Kec. Mempawah Hulu. Petugas Kepolisian berserta TNI akan membantu dalam proses kembali nya pengungsi dari Yon Zipur ke tempat tinggal nya semula,” kata Kapolres Landak, AKBP Bowo Imantio.

Akhirnya ke 226 Masyarakat desa Karangan yang terdiri laki-laki dewasa 93 orang, perempuan dewasa 66 orang, anak-anak laki-laki 30 orang dan anak-anak Perempuan 37 orang mau pulang kembali ke rumahnya, pada sore Minggu, (1/7) sore sekitar pukul 15.30 WIB.‎

“Kepulangan warga Desa Karangan setelah mendapatkan kejelasan keamanan dari Pemerintah Daerah dan Tokoh Masyarakat Desa Karangan,” kata Kapolres Landak, AKBP Bowo Imantio.

Akhirnya Mereka masyarakat desa Karangan mau pulang dengan menggunakan kendaraan roda empat,bertepatan dengan HUT Bhayangkara ke-72.

Warga yang berjumlah 226 itu dipulangkan ke rumah mereka masing-masing. Setelah mendapatkan kejelasan dan jaminan keamanan dari Kepolisian, TNI, Pemerintah Daerah dan Tokoh Masyarakat Desa Karangan. Dan 226 orang pengungsi asal warga Desa Karangan ini meninggalkan  Barak Yon Zipur 6/SD kembali kerumah masing-masing, Minggu, 1 Juli 2018.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved