Ramadan 1439 H
4 Penghalang Seseorang Mendapat Berkah Malam Lailatulkadar, Berikut Ulasannya
Oleh karena itu jangan sekali-sekali menduakan Allah SWT yang maha segala-galanya.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Zulkifli
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tidak semua orang yang berpuasa di bulan Ramadan bisa mendapatkan malam istimewa yakni malam lailatulkadar.
Ada beberapa hal sehingga seseorang dikatakan merugi, walaupun telah beribadah sedemikian rupa, untuk berjumpa malam tersebut.
Ustaz Ma'ruf Zahran mengungkapkan menurut berbagai sumber, baik ayat-ayat Alquran dan hadis, terdapat beberapa penghalang seorang tidak mendapat malam kemuliaan, yakni malam lailatulkadar.
(Baca: Polisi Tangkap Pemilik Situs Prostitusi Online Lendir.com, Pengakuan Tetangga Mengejutkan )
Padahal malam tersebut bertabur ampunaan Allah SWT, yang seakan menghujani dan membanjir bumi dengan ampunan ridha dan keselamatan.
"Pertanyaanya, kenapa seseorang tidak mendapatkanya. Padahal Allah maha pemurah membagikan dengan royal membagikan karunianya," ungkapnya.
Dosen IAIN Pontianak ini menjelaskan para ulama pun mengatakan ada empat penghalang, seseorang mendapatkan malam lailatulkadar.
Pertama, kemusryikan, syirik atau menduakan Allah SWT.
Oleh karena itu jangan sekali-sekali menduakan Allah SWT yang maha segala-galanya.
Jangan sampai meminta atau menuhankan selain Allah SWT. Menduakan kekuatan selain Allah SWT.
(Baca: Sejumlah Ormas dan Tokoh Buka Puasa Bersama Sutarmidji dan Ria Norsan )
"Yang memberikan makan, minum, kehidupan ini adalah Allah maka pujilah Allah SWT," ungkapnya
Kemudian dijelaskanya penghalang yang kedua yakni, kesombongan. Indikator kesombongan ini ada dua yakni menolak kebenaran dan merendahkan orang.
Sifat sombong ini merupakan sifat iblis. Misalnya merasa lebih hebat, lebih baik, lebih bersih dan lebih suci.
Kemudian penghalang ketiga yakni memutuskan tali silaturahmi.
Kemudian penghalang yang keempat yakni durhaka kepada orangtua. Jangan sekali-sekali durhaka kepada ibu dan ayah.
"Akan sia-sia ketika beribadah siang dan malam, tetapi orangtua kita terlantar tersakiti ucapan kita, oleh karena segeralah meminta maaf," ujarnya
Ia mengatakan bahwa ridhanya Allah SWT terletak pada ridhanya orangtua. Dan sebaliknya murkanya Allah tergantung pada murkanya orangtua.
Oleh karena itu dengan sisa ramadan yang akan berakhir ini, tentu belum ada keterlambatan untuk muhasabah diri.