Dituduh Mencuri Seorang Wanita Dihajar Seperti 'Binatang', Videonya Berhasil Direkam Netizen!

Tak pandang bulu, apakah itu wanita atau pria, jika dianggap salah maka mereka akan menghukumnya beramai-ramai.

Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/IST
Korban main hakim sendiri 

TRIBUPONTIANAK.CO.ID - Indonesia merupakan sebuah negara hukum.

Bagi siapa pun yang bersalah, sebaiknya biarkan polisi yang memprosesnya secara hukum.

Baca: TERPOPULER - Hilang Keperawanan Demi Roy Kiyoshi Hingga Langkah Persib Usai Ancaman Mario Gomez

Namun, ternyata hingga saat ini masyarakat Indonesia masih senang melakukan aksi main hakim sendiri. 

Tak pandang bulu, apakah itu wanita atau pria, jika dianggap salah maka mereka akan menghukumnya beramai-ramai.

Tak jarang, bahkan ada korbannya yang sampai kehilangan nyawa.

Kasus main hakim sendiri kini kembali terjadi.

Kali ini peristiwanya terjadi di Pematang Siantar, Sumatra Utara.

Dituduh mencuri kain di Pasar Horas, seorang wanita dihajar massa.

Seorang netizen berhasil merekam peristiwa mengerikan tersebut.

Sayangnya, video itu diambil saat si ibu yang diduga sebagai pencuri telah dikerumuni oleh warga.

Parahnya, keadaannya begitu mengenaskan.

Banyak luka lebam di wajahnya seperti habis dipukuli berkali-kali.

Dia pun bahkan hendak diikat kaki tangannya oleh pria-pria berbadan lebih besar darinya.

Sebelum diikat, terdengar suara bentakan dari seorang pria yang berada di dekat wanita itu.

Tak begitu jelas apa yang diucapkan pria tersebut.

Bersamaan dengan itu ada suara wanita yang mengatakan agar wanita itu jangan dipukuli.

Lagi-lagi, karena terlalu riuh di tempat kejadian, tak diketahui jelas siapa yang mengatakannya.

Ntah itu suara si korban amuk massa ataukah suara orang lain.

Tali untuk mengikat kaki dan tangan ibu itu telah disiapkan.

Seperti tak memiliki hati nurani, pria-pria itu mengikat kaki dan tangan ibu tersebut.

Nahas, bukannya melarang melakukan aksi main hakim sendiri, justru ada ibu-ibu yang tak diketahui identitasnya mendukung perbuatan pengikatan itu.

"Ini, ikat-ikat, tangannya-tangannya", kata suara wanita sambil menyerahkan tali.

Sudah dalam keadaan tak berdaya, masih saja ada seorang pria yang dengan kejam menendang ibu-ibu tersebut.

Telah selesai adegan mengikat kaki dan tangan, bagaikan hewan yang akan dikorbankan, ibu itu kemudian digotong layaknya binatang.

Miris, tak ada seorang pun yang menolong wanita menyedihkan tersebut.

Warga yang melihat justru seperti senang si 'pelaku' mendapat perlakuan kasar.

Tak hanya orang-orang dewasa saja yang melihat peristiwa itu.

Di tempat kejadian perkara tersebut nampak banyak juga anak-anak.

Peristiwa ini tentu saja memberikan contoh yang tidak baik bagi para generasi muda yang ada disana.

Menyaksikan peristiwa ini, banyak netizen yang mengecam aksi main hakim sendiri tersebut.

Mereka menyayangkan kenapa orang-orang begitu tega.

Netizen juga beranggapan bahwa pelaku main hakim sendiri yang ada di video itu tidak memiliki perikemanusiaan.

(Grid.ID, Anggerhana Denni)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Kejam, Dituduh Mencuri Seorang Wanita Dihajar Massa, Diikat hingga Digotong Bagai Binatang, http://bangka.tribunnews.com/2018/05/29/kejam-dituduh-mencuri-seorang-wanita-dihajar-massa-diikat-hingga-digotong-bagai-binatang?

Konvoi Bawa Senjata Tajam, Anggota Geng Motor Dihajar Massa Sampai Minta Ampun

Sekelompok pemuda dengan mengendarai sepeda motor membuat onar kawasan Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Sabtu (19/5/2018) dini hari.

Mereka berkonvoi dengan mengacungkan senjata tajam kepada siapa pun yang ditemuinya.

Sampai di depan sebuah minimarket, seorang pemuda bernama Herliana Agung mencoba menegur konvoi itu.

Tapi, justru ia menjadi korban penyerangan.
Geng motor mengamuk, berkonvoi dengan mengacungkan senjata tajam kepada siapa pun yang ditemuinya. (Warta Kota/Feryanto Hadi)

Warga Al-Barkah RT05/01 itu dilaporkan mengalami luka parah di bagian kepala.

Seorang anggota FKDM Kelurahan Cipedak mengungkapkan, amukan remaja geng motor mendapatkan perlawanan dari pemuda setempat.

Kakak ipar Agung yang bernama Solohin melakukan pengejaran saat gerombolan itu mencoba kabur setelah melakukan pembacokan.

"Kakak ipar korban dan teman-teman di parkiran langsung lari dan menendang motor salah satu gerombolan. Dan terjatuh pelaku yang berasal dari Gandaria, Jagakarsa dengan mengendarai motor Honda beat nopol B 4759 SCK," kata anggota FKDM yang tak menyebut nama.

Baca: 7 Foto Tradisi Buka Puasa Bersama dari Berbagai Belahan Dunia

(Warta Kota/Feryanto Hadi) Geng motor mengamuk, berkonvoi dengan mengacungkan senjata tajam kepada siapa pun yang ditemuinya.

Dua remaja geng motor itu tak pelak menjadi bulan-bulanan warga yang kemudian datang ke lokasi.

Warga yang emosi, memukuli pelaku yang telah dengan keji membacok salah satu warga di sana.

Pelaku yang sebelumnya geram tak lagi bisa berkutik dan hanya bisa meminta ampun agar tak dihakimi.

Baca: Umat Islam di Negara Ini Puasa hingga 23 Jam Sehari

"Melihat massa yang sudah membabi buta merasa kesal kami langsung mengamankan dan menyerahkan pelaku ke Polsek Jagakarsa. Sementara korban yang dibacok langsung dilarikan ke rumah sakit," kata anggota FKDM itu. 

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Warga Bersatu Melawan Geng Motor yang Mengamuk setelah Mereka Bacok Warga Pakai Samurai

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved