Bocorkan Negara Tujuan Ekspansi Go-Jek, Nadiem Makarim Siap Gelontorkan Rp 7,1 Triliun

Bahkan, Go Jek kini menjadi magnet menggiurkan bagi sejumlah koorporasi besar di Indonesia dan dunia.

Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Agus Pujianto
Kolase TribunStyle
Driver Gojek dan Nadiem Makarim 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - Founder Go-Jek, Nadiem Makarim, terus mengembangkan usaha jasa transportasi online yang dibangunnya.

Ia pun membocorkan rencana ekspansi bisnisnya.

“Saya akan berinvestasi sebesar USD500 juta atau sekitar Rp 7,1 triliun, untuk mendukung rencana ekspansi,” tulis Nadiem Makarim di akun Instagram miliknya, @nadiem_makarim, Sabtu (26/5/2018).

Uang Rp 1,7 triliun itu menurutnya akan menyasar negara-negara potensial di Asia Tenggara.

“Vietnam, Singapura, Thailand, dan Filipina,” tulisnya lagi.

Go Jek memang tumbuh pesat di tengah persaingan bisnis transportasi online di Tanah Air.

Baca: Pendiri Go-Jek Nadiem Makarim Ternyata Cucu Pejuang Kemerdekaan, Siapa Dia?

Baca: Jembatan Sabung Penghubung Bengkayang-Sambas Nyaris Putus

Pelayanan jasa ini sudah memiliki banyak flatform untuk mencukupi semua kebutuhan konsumennya.

Bahkan, Go Jek kini menjadi magnet menggiurkan bagi sejumlah koorporasi besar di Indonesia dan dunia.

Era baru kolaborasi konglomerat industri otomotif dan digitalisasi pun dimulai.

Mengutip Kompas.com, Grup otomotif terbesar di dalam negeri, Astra International, mengumumkan telah berinvestasi dalam kepemilikan saham senilai 150 juta dollar Amerika Serikat (Rp 2 triliun) pada Go-Jek, di Jakarta, Senin (12/2/2018).

Bagi Astra International, investasi ini menjadi yang terbesar di bidang digitalisasi perusahaan.

Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto bercerita tim Go-Jek sudah melakukan pendekatan sejak tiga tahun lalu.

Baca: Agama Franka Franklin Istri Bos Gojek Nadiem Makarim Terungkap dari Foto Ini

Baca: Petugas Gabungan Satnarkoba dan Intelmob Den B Tangkap Pelaku Narkotika

Investasi yang dilakukan saat ini dianggap sebagai momentum yang tepat untuk pandangan jangka panjang.

Prijono mengatakan pada 2014 penetrasi mobile internet di Indonesia mencapai 34 persen.

Lalu pada tahun ini penetrasi itu diprediksi mencapai 76 persen.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved