Anggota DPRD Terjaring Razia

Terjaring Bersama Wanita di Penginapan, Ini Klarifikasi Anggota DPRD Kalbar

Anggota DPRD Kalbar, Tanto menyebut dirinya sebagai korban politik dari lawan-lawannya yang mempolitisasi berita tidak benar tentang dirinya.

Ilustrasi DPRD 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Anggota DPRD Kalbar, Tanto Yakobus  menyebut dirinya sebagai korban politik dari lawan-lawannya yang mempolitisasi berita tidak benar tentang dirinya.

Hal ini karena dirinya diberitakan 'ngamar' ataupun 'terciduk' dengan seorang wanita yang belakang diketahui merupakan staff resmi yang dibawanya untuk melakukan kegiatan kepartaian dan reses di Kabupaten Sekadau.

Menurutnya, pemberitaan yang tendensius kepada dirinya tidaklah sepenuhnya benar, terlebih para pihak media terlebih dahulu tidak ada mengkonfirmasi dirinya dan memberitakan secara sepihak.

Baca: Anggota DPRD Kalbar Tercyduk Bersama Wanita Lain di Penginapan, Pengakuan Sang Istri Mengejutkan

Tanto Yakobus mengatakan, dirinya memang benar terjaring razia pekat, namun tidaklah benar jika dirinya 'ngamar' maupun 'terciduk' berduaan dengan wanita.

Dikatakannya, hal sebenarnya terjadi adalah ketika dirinya baru pulang dari melakukan kegiatan kampanye satu diantara paslon yang diusung partainya.

Karena keesokan akan melaksanakan reses, Tanto yang membawa tiga staffnya pun memutuskan untuk beristirahat dan mandi disebuah hotel di Sekadau.

Sedangkan jajaran kepengurusan partai lainnya yang sebelumnya ikut kampanye memutuskan pulang ke Pontianak dan menghadiri kegiatan Gawai Dayak.

Baca: Jual Nomor Togel di Rumah, Wanita Ini Diciduk Petugas

Saat di hotel tersebut, Tanto menuturkan dirinya yang bersama dengan ketiga staffnya yang satu di antaranya adalah wanita, mengambil dua kamar untuk beristirahat.

Tanto bersama dua staff laki-lakinya yang satu di antaranya adalah keponakannya sekamar, sedangkan staff wanita dalam kamar lainnya yang kebetulan bersebelahan.

Saat Tanto hendak mandi, ternyata satu di antara staff lakinya menggunakan kamar mandi maupun toilet karena sedang sakit dan saat buang air besar mengeluarkan darah.

Lantas karena toilet d ikamarnya digunakan, Tanto pun menuturkan ia hendak menumpang di kamar staff wanita yang berada di sebelah kamarnya.

"Baru saja saya masuk ke kamar untuk numpang mandi, ternyata yang bersangkutan juga akan mandi, lalu saya tutup pintu dan letakkan tas, tak sampai hitungan menit ada polisi menggedor pintu," cerita Tanto.

Tanto yang tak curiga dan merasa tak melakukan apa-apa pun langsung membuka pintu, dan ada sejumlah anggota polisi yang bertanya kepada dirinya dengan siapa di kamar.

Masih menggunakan baju kepartaian lengkap usai melakukan kampamye, Tanto pun menjawab dengan jujur pertanyaan dari anggota kepolisian yang menggelar operasi pekat.

"Datang polisi, mereka bilang operasi pekat, saya mendukung saya bilang silahkan saja, lalu mereka bertanya dengan siapa di kamar ya saya jawab dengan staff saya, dan saya mau numpang mandi, lalu saat ditanya laki-laki atau wanita, dan saya jawab wanita polisi menjadi curiga dan mengajak untuk ke Polres," terangnya.

Saat di Polres ia mengaku diminta keterangan, dari kegiatan apa, tujuannya ke mana, bersama siapa saja yang ikut, serta kegiatannya berapa hari.

"Setelah diminta keterangan saya diminta teken pernyataan yg sudah disiapkan. Karena saya baca pernyataannya baik, seperti tidak mengulangi perbuatan itu lagi, maka saya teken," bebernya.

"Saya terkejut, begitu besoknya heboh sepulang saya dari kegiatan reses, banyak bertanya pada saya dan beritanya sudah terbit disalah satu media, saya menunggu wartawan rupanya tidak ada yang mengkonfirmasi kepada saya," katanya.

Tak hanya di situ, Tanto yang merupakan mantan Jurnalis ini pun langsung menelpon istrinya untuk klarifikasi terkait berita tidak benar tentang dirinya dan mengantar staff wanita yang disebut 'ngamar' dengannya.

"Saya merasa menjadi korban politik, saya merasa dijebak, saya kasihan dengan staff saya, wajahnya pucat, dan mungkin hubungan dengan suaminya akan jadi tidak baik karena berita yang tidak benar," terangnya.

Walau begitu, Tanto menuturkan telah mengklarifikasi semua hal tidak benar kepadanya pada pimpinam partai, dan ia memohon maaf pada masyarakat atas berita tidak benar pada dirinya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved