Beda dengan Survei Indo Barometer, Begini Cara Budiman Sudjatmiko Bandingkan Jokowi dengan Soeharto

tingginya kepuasan publik disebabkan oleh keberhasilan Jokowi dalam melaksanakan pembangunan yang merata di era pemerintahan yang demokratis.

Editor: Arief
Kolase TribunWow
Jokowi dan Soeharto 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Menanggapi hasil survei Indo Barometer yang menyatakan Soeharto sebagai presiden yang berhasil memimpin Indonesia, Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko justru menganggap Presiden Jokowi lah yang lebih pantas menyabet gelar paling berhasil

Diketahui, survei Indo Barometer yang dirilis Minggu (20/5/2018) menyebutkan, 32,9 persen responden memilih Soeharto sebagai presiden yang paling berhasil.

Urutan kedua dan ketiga diikuti Soekarno yang dipilih 21,3 persen responden dan Joko Widodo dipilih 17,8 responden.

Adapun, posisi keempat dan kelima ditempati oleh Susilo Bambang Yudhoyono (dipilih 11,6 persen responden) dan BJ Habibie (dipilih 3,5 persen responden).

Menurut Budiman, pencapaian keberhasilan Soeharto dengan Jokowi tidak bisa dibandingkan.

Soeharto berkuasa selama 32 tahun, sedangkan Ir Soekarno menjadi presiden selama 22 tahun.

Sementara Jokowi yang kini belum menyelesaikan satu masa periode kepemimpinannya (sekitar 4 tahun) saja sudah berada pada posisi ketiga.

Dengan demikian, menurut Budiman, boleh dibilang bahwa mayoritas responden memilih Jokowi sebagai presiden yang paling berhasil.

"Artinya di sini, Pak Jokowi mendapatkan posisi bagus, Jokowi lebih tinggi (dibandingkan dengan presiden pasca-reformasi)," ujar Budiman dikutip dari Kompas.com.

Menambahkan, Budiman mengilustrasikannya dengan soal ujian.

Ibarat ujian, Soeharto diberi waktu 32 menit untuk menyelesaikan 10 soal matematika sementara Jokowi harus menyelesaikan 10 soal dalam waktu 4 menit.

Budiman
Kicauan Budiman (Twitter)

Pembangunan Masif

Menurut Budiman, tingginya kepuasan publik disebabkan oleh keberhasilan Jokowi dalam melaksanakan pembangunan yang merata di era pemerintahan yang demokratis.

Menambahkan, Budiman menjelaskan kesulitan dalam melakukan pembangunan yang masif apabila kekuasaan tidak sentralistik yang salah satunya adalah politik anggaran.

Penilaian Budiman, situasi otonomi daerah saat ini sudah berkembang pesat dimana wewenang pemerintah pusat tidak lagi semutlak saat era orde baru.

Namun nyatanya Jokowi mampu menembus batas-batas itu dan melaksanakan pembangunan secara merata.

"Jauh lebih susah loh membangun di pemerintahan demokratis ketimbang membangun di era sentralistis. Karena dulu ada faktor stabilitas yang lebih terjamin. Nah, sekarang kan dinamis. Gubernur, bupati, wali kota saja bisa berbeda partai politik dengan presiden," ujar Budiman.

Baca: Inilah Satu-satunya Menteri yang Paling Setia Mendampingi Soeharto hingga Lengser 21 Mei 1998

"Di sinilah mungkin Pak Jokowi mendapat posisi yang bagus, karena dia bisa memadukan dua hal yang dikira banyak orang mustahil digabungkan, yaitu kebebasan dan pembangunan infrastruktur," lanjut dia. (TribunWow/Dian Naren)

Artikel Ini Sudah Tayang di TribunWow.com dengan Judul "Budiman Sudjatmiko Sebut Presiden Jokowi Lebih Berhasil Ketimbang Soeharto"

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved