Susu Formula Kedaluwarsa Bisa Jadi Racun Bayi, Ini Penjelasan Kadiskes

Ia pun mengimbau para pelaku usaha agar memperhatikan produk susu kedaluwarsa. Jangan sampai masih dijual dan dikonsumsi masyarakat.

Penulis: Syahroni | Editor: Didit Widodo
ilustrasi
produk susu (ilustrasi) 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUN - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menjelaskan, susu bernilai nutrisi tinggi dengan kandungan zat gizi sangat penting untuk tubuh. Kandungan dalam susu meliputi: protein, lemak, laktosa, mineral, vitamin, dan sejumlah enzim.

Kandungan ini sangat bermanfaat untuk proses pembentukan tulang, gigi, dan otot. Susu juga berkhasiat mengatasi insomnia dan gangguan pencernaan. Namun, meskipun segudang manfaatnya, bukan berarti susu tidak bisa mendatangkan penyakit. Susu malah bisa menjadi racun kalau cairan yang dikonsumsi ini kedaluwarsa.

"Jika susu formula yang sudah kedaluwarsa ini dikonsumsi bayi dampaknya sangat barbahaya, mulai dari diare hingga penyakit berbahaya lainnya," tandasnya, Senin (21/05/2018).

Kadiskes Kota Pontianak,  Sidiq Handanu.
Kadiskes Kota Pontianak, Sidiq Handanu. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SYAHRONI)

Ia pun mengimbau para pelaku usaha agar memperhatikan produk susu kedaluwarsa. Jangan sampai masih dijual dan dikonsumsi masyarakat.

Barang yang telah kedaluwarsa apalagi susu formula, zat yang ada didalam susu itu akan berubah bahkan bisa menjadi racun.

"Karena komposisi zat yang ada didalam susu itu berbubah makanya semakin berbahaya kalau dikonsumsi oleh bayi," terang Handanu.

Baca: Temuan Susu Formula Kedaluwarsa, Diskumdag Peringatkan Pengusaha Ritel

Baca: Awas! Susu Bayi Kedaluwarsa Beredar, Tim Gabungan Sidak Sembilan Swalayan

Dunia kesehatan dijelaskannya telah merekomendasikan untuk bayi seharusnya enam bulan pertama harus minum ASI ekslusif dan setelahnya sampai dua tahun baru boleh pendampingan dengan susu formula .

"Selama enam bulan bayi tidak dianjurkan minum susu formula, kecuali dalam kondisi tertentu," jelasnya.

Pihaknua terus mensosialisasikan pada masyarakat, bahkan di fasilitas kesehatan juga tidak boleh ada promosi susu formula,

"Harus ditingkatkan lagi pengawasan pada para penjual susu ini, karna dampaknya sangat berbahaya pada bayi yang mengkonsumsinya," pungkas Handanu.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved