Dandim 1205/Stg Tekankan Soal Persatuan dan Kesatuan Saat Pimpin Upacara Harkitnas

Upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-110 tahun 2018 di Kabupaten Sintang dipimpin langsung oleh Dandim 1205/STG

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/WAHIDIN
Komandan Kodim 1205 Sintang, Letkol Inf Rachmat Basuki saat memimpin pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Lapangan Depan Makodim 1205/STG, Senin (21/5/2018) pagi. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-110 tahun 2018 di Kabupaten Sintang dipimpin langsung oleh Dandim 1205/STG, Letkol Inf Rachmat Basuki sebagai Inspektur Upacara di Lapangan Depan Makodim 1205 Sintang, Senin (21/5/2018) pagi.

Pada kesempatan tersebut, hadir pula para pejabat yang ada di jajaran Korem 121/ABW, jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah, dan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sintang.

Komandan Kodim 1205 dalam amanatnya membacakan pidato Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan bahwa kata kunci jika ingin menggapai suatu cita-cita yang mulia adalah dengan bersatu.

Baca: Kisah Seorang Wanita yang Hidup di Jalanan Tapi Punya Uang Simpanan Rp 19 M

Dikatakannya bahwa Boedi Oetomo memberi contoh bagaimana berkumpul dan berorganisasi tanpa melihat asal-muasal dan akhirnya bisa mendorong tumbuhnya semangat nasionalisme yang menjadi bahan bakar utama kemerdekaan.

"Hal ini menunjukkan bahwa Boedi Oetomo menjadi salahsatu tanda utama bahwa bangsa Indonesia pertama kali menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan," kata Dandim.

Dandim melanjutkan arahannya bahwa pada peringatan Harkitnas ini mengangkat tema Pembangunan Sumber Daya Manusia Memperkuat Pondasi Kebangkitan Nasional Indonesia dalam Era Digital.

Baca: Heran Mengapa Pangeran Harry Mau Menikahi Janda? Inilah Daya Tarik Janda Dibanding Gadis

"Ini harus dimaknai dengan upaya untuk penyadaran setiap masyarakat Indonesia, untuk mengembangkan diri dan merebut setiap peluang untuk meningkatkan kapasitas diri yang dibuka oleh berbagai pihak," sambungnya.

Pengembangan kapasitas sumber daya manusia juga harus diletakkan dalam konteks pemerataan dalam pengertian kewilayahan, agar bangsa ini bangkit secara bersama-sama dalam kerangka kebangsaan Indonesia.

Menurut Dandim, dalam amanat Menkominfo mencerita kan bahwa Bung Karno menggambarkan lidi yang diikat tidak dapat dipatahkan, tetapi jika lidi tidak diikat maka itu akan dapat dipatahkan.

Baca: Komisi II DPRD Kalbar Minta Pemerintah Tarik Produk Ilegal Jika Dijumpai Pasar Modern

"Kekuatan yang berusaha merenggangkan ikatan sapu lidi seperti hasutan yang membuat kita bertikai, sehingga persatuan bangsa tidak akan tercerai berai, tidak mudah digoyahkan kalau kita sudah diikat menjadi satu kesatuan," jelasnya.

Ia mengajak bersama-sama jauhkan dunia digital dari anasir-anasir pemecah-belah dan konten-konten negatif, agar anak-anak bangsa bebas berkreasi, bersilaturahmi, berekspresi, dan mendapatkan manfaat darinya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved