Ledakan Bom di Surabaya
Pengamat Australia Ungkap Target Utama Teroris dan Bibit Radikalisme di Indonesia
Greg juga mengatakan bahwa serangan bom ke gereja di Indonesia sebetulnya tidaklah banyak
"Semakin banyak kita melibatkan orang-orang dengan berbagai pandangan ke dalam sistem politik untuk menyampaikan suara serta memberikan kesempatan, maka semakin kecil kemungkinan mereka untuk melakukan aksi radikal."
Menurutnya kondisi di Indonesia sekarang lebih memungkinkan untuk membuat semua kalangan terlibat politik yang sehat.
"Tapi ada sebagian kecil yang juga menolak apa yang disebut demokrasi dan ingin menggantinya dengan sistem lain."
"Seberapapun pluralisnya sebuah negara, tetap akan selalu ada sejumlah kecil yang menolak pandangan ini."
Baca: Daftar Lengkap Jumlah Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 dalam Sepekan
Greg juga menyampaikan dari data terbaru pengamatannya menunjukkan toleransi di Indonesia telah meningkat secara umum dalam kurang dari 10 tahun terakhir.
Tapi ia mengaku jika pada beberapa kelompok warga, intoleransi justru meningkat, seperti di kalangan Muslim kelas menengah di kota-kota besar, yang menurutnya memiliki peran untuk menyingkirkan Ahok dari dunia politik.
"Data ini kompleks, karena tidak menunjukkan satu arah saja, tapi ada tren berbeda pada sejumlah kelompok warga."
"Secara keseluruhan warga Indonesia lebih toleransi saat ini dibandingkan 10 tahun," tambahnya.
Baca: Saya Hampir Jadi Teroris, Viral Kisah Wanita yang Berhasil Lolos dari Jeratan Aliran Sesat
Ia mengatakan banyak ditemui komentar di jejaring sosial, seperti di Facebook atau Instagram yang berbau intoleran, tapi ia setuju jika apa yang terjadi di dunia maya, tidak mewakili keadaan sebenarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Pengamat Australia Ungkap Siapa Target Utama Teroris di Indonesia