Ledakan Bom di Surabaya
Ini Identitas 10 Korban Bom di Markas Polrestabes Surabaya
Setelah melakukan identifikasi Polda Jatim memastikan ada 10 korban terkait dengan bom bunuh diri di Mapolrestabes
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SURABAYA - Setelah melakukan identifikasi Polda Jatim memastikan ada 10 korban terkait dengan bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya, Senin (14/5/2018).
Diungkapkan Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, hasil identifikasi yang dilakukan pihaknya mendapatkan ada 10 korban dalam peristiwa bom bunuh diri di depan Polrestabes Surabaya.
"Ada 4 pelaku teror bom, menggunakan 2 motor, mereka berboncengan" kata Barung.
Keempat pelaku teror ini dinyatakan tewas, sementara 6 korban lainnya adalah warga sipil dan polisi termasuk seorang anak kecil.
"Anak kecil ini identitasnya adalah perempuan berusia 8 tahun," katanya.
Identifikasi sementara anak kecil perempuan ini bernama Ais, nama ini diperoleh petugas dari tulisan yang ada di celana dalam anak tersebut.
Baca: Kronologi Ledakan Bom di Mapolrestabes Surabaya
Baca: Detik-detik Ledakan Bom di Mapolrestabes Surabaya, Ledakan Dua Kali dan Satu Pelaku Wanita
Barung menambahkan semua informasi ini masih terus berkembang, dan pihaknya juga belum bisa memastikan identitas masing masing korban.
"Petugas masih melakukan identifikasi, jadi untuk data pelaku dan korban masih kami identifikasi" lanjutnya.
Lima pelaku peledakan bom di Mapolrestabes Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/5/2018), adalah satu keluarga.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan bahwa pelaku yang berjumlah lima orang terdiri dari bapak, ibu dan ketiga anaknya menggunakan dua motor memaksa masuk ke Mapolrestabes Surabaya.
"Pelaku ledakan hari ini satu keluarga juga, 1 kartu keluarga, isinya 5 orang. Semuanya berangkat dengan dua motor. Satu yang kecil terlempar, selamat dan sekarang dirawat di RS Bhayangkara," tutur Machfud dalam keterangan pers bersama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di Mapolda Jawa Timur, Senin siang.
Bocah perempuan 8 tahun yang diduga anak dari pelaku pemboman, tampak tergeletak di antara dua motor asal ledakan.
Bocah yang awalnya tampak terdiam itu tiba-tiba bangkit dari area ledakan.
Reflek, Kasat Resnarkoba AKBP Rony Faisal Faton di sekitar penjagaan pos polisi Mako Polrestabes Surabaya langsung mengangkat bocah itu dan menjauhkannya dari area.
Pagi tadi sekitar pukul 08.20 WIB, dirinya mendengar ada kabar peledakan bom di pintu masuk Polrestabes Surabaya bergegas ia meluncur ke depan polrestabes.