Ledakan Bom di Surabaya
Pendeta GKKB Sambas Kutuk Keras Insiden Teror Bom di Surabaya
Kepada korban, pihak gereja bersama umat turut berduka, dan telah menyampaikan doa, baik bagi korban mau pun keluarga korban.
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Suasana cukup lengang terlihat di Gereja Kristen Kalimantan Barat (GKKB) Jemaat Sambas, di Jalan Panji Anom No 137 A, Sambas, Minggu (13/5/2018) sore.
Kebaktian umum kedua, baru akan dimulai pada pukul 18.00 WIB.
Pendeta Gereja Kristen Kalimantan Barat (GKKB) Jemaat Sambas, Yohanes mengungkapkan kebaktian Minggu, dijadwalkan pada pukul 07.00 WIB untuk kebaktian Sekolah Minggu, pukul 07.30 Kebaktian Tunas Remaja, Kebaktian Umum terbagi pada pukul 09.30 dan pukul 18.00 WIB.
Baca: Daftar Pemenang Untan Dragon Boat and Bidar Race 2018 Untan
"Minggu pagi itu ada kebaktian untuk anak-anak pukul 07.00, kemudian dilanjutkan kebaktian untuk remaja. Setelah itu, pukul 09.30 misa umum sampai pukul 11.00. Dan dilanjutkan pukul 18.00, kami akan melaksanakan kebaktian umum kedua," ungkapnya.
Menanggapi adanya insiden teror bom di sejumlah gereja di Surabaya, pihaknya tak hanya prihatin namun juga sedih, ini lantaran orang-orang yang menjadi korban bukanlah pelaku kejahatan, karena mereka berniat hendak beribadah.
"Tentu kita semua bukan hanya prihatin, tetapi kita betul-betul sangat sedih. Karena korbannya itu orang-orang yang bukan melakukan kejahatan atau apa pun, tapi justru orang-orang yang mau beribadah," ujarnya.
Sejumlah umat gereja tersebut, menyampaikan keprihatinannya kepada Pendeta Yohanes.
Pihaknya, memberikan dorongan kepada umat gereja tersebut. Untuk tetap tenang dan menjalankan ibadah sesuai yang telah dijadwalkan.
Baca: Tim Dayung Sambas Keluar Sebagai Juara di Untan Dragon Boat and Bidar Race 2018
"Kemudian, ini juga bagi umat di mana saja. Setelah kami berbincang dengan sejumlah umat. Mereka merasa miris, tetapi tetap kami imbau supaya kita tetap melaksanakan ibadah sesuai dengan jadwal biasanya. Kita harus menyikapi kejadian ini dengan baik dan bijak, tidak usah takut. Karena memang yang ingin diciptakan pelaku teror ini salah satunya adalah rasa takut, jadi tidak usah takut," jelasnya.
Pihaknya mengutuk keras, aksi para pelaku teror bom di Surabaya. Karena menurutnya, banyak jiwa tak bersalah yang menjadi korban dalam insiden teror tersebut.
"Kami sangat mengutuk keras. Mengutuk keras para pelaku tindak kejahatan ini, yang betul-betul diluar perikemanusiaan, korbannya orang-orang yang tak bersalah, anak-anak kecil lagi yang menjadi korban," ucapnya.
Kepada korban, pihak gereja bersama umat turut berduka, dan telah menyampaikan doa, baik bagi korban mau pun keluarga korban.
Baca: Lagi, TKW di Singapura Ini Curhat Sambil Menangis, Alami Penyiksaan Hingga Tak Dibayar Gaji
"Kami betul-betul turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya, bahkan kami juga sudah mendoakan tadi. Para korban juga terutama yang luka-luka, keluarganya, kami doakan tadi di gereja. Dan bahkan kami juga mendoakan supaya aparat dan pemerintah menindak tegas pelaku kejahatan ini," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, pasca insiden ledakan bom di sejumlah tempat ibadah di Surabaya pada Minggu (13/5/2018) pagi.
Sejumlah personel TNI/ Polri di Sambas melakukan patroli di tempat-tempat ibadah, baik Gereja hingga Masjid yang ada di Kabupaten Sambas.
Pantauan tribunsambas.co.id, personel TNI bersenjata lengkap tampak berpatroli dan memberikan pengamanan di Gereja Katolik Kristus Raja Paroki Sambas di Jalan Gusti Hamzah, Sambas, Minggu (13/5) sore.
Pengamanan diberikan, lantaran jelang misa pada pukul 17.00 WIB.
Sejumlah jemaat gereja tampak mulai berdatangan untuk mengikuti misa malam.
Beberapa di antaranya, terlihat berdoa dengan khidmat.
Baca: TNI-Polri di Kalbar Sebar Personel Amankan Rumah Ibadah
Humas Gereja Katolik Kristus Raja Paroki Sambas, Alberto Lie Chi Sin mengungkapkan, misa setiap hari Minggu di gereja tersebut, dilaksanakan setiap pukul 06.00 WIB, pukul 08.00 WIB dan pukul 17.00 WIB.
Adanya persitiwa teror bom di sejumlah gereja di Surabaya. Menurutnya sama sekali tak mengganggu aktifitas jemaat beribadah di gereja tersebut.
"Kalau kami di Sambas ini tidak terganggu. Tidak ada efek apa pun, ibadah berjalan seperti biasanya. Jemaat tetap khidmat melaksanakan ibadah," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Alberto Lie menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya terhadap korban dalam insiden teror bom di Surabaya.
"Kami dari Gereja Katolik Kristus Raja Paroki Sambas turut berbelasungkawa terhadap kejadian di Surabaya," sambungnya.