Ledakan Bom di Surabaya

Motif Terduga Pelaku Bom Surabaya Terungkap! Suara Ledakan Kembali Terdengar

"Semuanya serangan bom bunuh diri," jelas Kapolri Jenderal Tito Karnivian saat di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu (13/5/2018).

Editor: Nasaruddin
TRIBUNJATIM.COM/NUR IKA ANISA
Perumahan Wisma Indah Blok K No 22 Wonorejo, Rungkut, digerebek polisi, Minggu (13/5/2018). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SURABAYA - Ledakan bom di tiga gereja, Minggu (13/5/2018) pagi di Surabaya merupakan serangan bom bunuh diri.

Serangan itu dilakukan oleh enam orang yang merupakan satu keluarga DS.

"Semuanya serangan bom bunuh diri," jelas Kapolri Jenderal Tito Karnivian saat di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu (13/5/2018).

Menurut Tito, pelaku yang merupakan satu keluarga ini melakukan tindakan serangan bom bunuh diri lantaran balas dendam.

Dita ini merupakan Ketua Jamaah Ansarud Daulah (JAD) di Surabaya.

Selain JAD, juga di Indonesia ada kelompok Jamaah Ansarud Tauhid (JAT).

"Memang motif internasional, ISIS sedang ditekan di Barat, mulai AS dan Rusia, sehingga terpojok," terang Tito.

Di Indonesia sendiri, pendukung utama ISIS itu JAD dan JAT.

Ketua JAD Indonesia, A. Abulrahman dan JAT dipimpin Jainal Ansari. Keduanya sudah ditangkap dan sedang menjalani proses hukum.

"Di Indonesia ada dua macam kelompok pendukung ISiS, ini ancaman untuk kita," tutur Tito.

Orang nomor satu di Polri ini menuturkan, lantaran para pemimpinnya ditangkap, kelompok ini memberi reaksi serangan.

"Salah satunya ya membuat kerusuhan rutan Mako Brimob," ucap Tito.

Menurut Tito, sel- sel ISIS di Indonesia ambil momentum balas dendam.

Pendukung ISIS di Indonesia, kata Tito, jumlahnya ada 1.100. Sebanyak 500 masih di Suriah,  1.003 meninggal di Suriah dan 500 orang kembali ke Indonesia.

Sementara itu, satu ledakan terdengar di sekitar depan rumah terduga pelaku teroris di kawasan Perumahan Wisma Permai Blok K No 22 Wonorejo, Rungkut, Surabaya.

Bom tersebut diledakkan Tim Gegana dan Brimob Polda Jawa Timur usai mengidentifikasi rumah terduga pelaku peledakan bom di tiga gereja Surabaya.

Saat ini, pihak keamanan mensterilisasikan kawasan perumahan maupun sekitar.

Tampak warga mengerumuni depan perumahan. Namun, untuk area masuk perumahan terbatas.

Media berada di sekitar 200 meter dari rumah tersebut. 

Petugas sempat mengimbau keras untuk menjauh saat peledakan bom aktif tersebut.

"Mundur, mundur. Mundur," kata petugas polisi.

Terlihat Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan, dan Kapolsek Rungkut, Kompol Esti Setija Oetami, serta jajaran TNI.

Penggerebekan rumah tersebut berlangsung sekitar pukul 18.20 WIB, seusai pengamanan di tiga lokasi ledakan bom di gereja Surabaya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapolri Ungkap Motif Serangan 3 Gereja di Surabaya, Balas Dendam,

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved