6 Tradisi Unik Jelang Ramadhan
Biasanya, di sejumlah daerah ada tradisi turun-temurun yang dilakukan menjelang bulan puasa.
Istilah "Megengan" dalam bahasa Jawa bermakna menahan. Artinya, umat Islam diingatkan untuk menahan hawa nafsu.
Tradisi Megengan dimeriahkan dengan menampilkan acara kesenian rakyat, serta aneka kuliner tradisional. Kuliner tersebut disajikan di sepanjang Simpang Enam hingga kawasan Pecinan Demak.
4. Resik Lawon di Banyuwangi
Warga Banyuwangi mempunyai tradisi unik jelang Ramadhan yaitu mencuci dan mengganti kain kafan penutup petilasan Ki Buyut Cungking.
Kain kafan ini memiliki panjang mencapai 110,75 meter.
Buyut Cungking dipercaya sebagai orang sakti dan penasehat Prabu Tawangalun pada masa kerajaan Blambangan yang merupakan cikal bakal Kabupaten Banyuwangi.
Ritual tersebut digelar antara tanggal 10-15 Ruwah dalam kalender Jawa pada Kamis atau Minggu.
Ritual Resik Lawon diawali dengan melepas kain putih yang menutup cangkup makam.
Kemudian, kain-kain tersebut dibawa ke Dam Krambatan Banyu Gulung untuk dicuci. Semua prosesi dalam ritual ini dilakukan oleh laki-laki.
5. Tradisi Bajong Banyu di Magelang
Bajong Banyu adalah tradisi yang digelar rutin setiap tahun yang diikuti oleh warga Dawung, mulai anak-anak sampai orang tua.
Tradisi ini bermakna membersihkan diri sebelum menjalankan ibadah puasa.
Warga berkumpul di lapangan desa sejak pagi hingga sore hari. Kemudian, mereka berjalan kaki menuju sumber air yang berjarak sekitar 500 meter dari lapangan dusun.
Selanjutnya, dilakukan prosesi pengambilan air dari sumber air Tuk Dawung oleh puluhan warga serta tokoh dan perangkat desa setempat.
Tuk Dawung merupakan sumber mata air yang telah ‘menghidupi’ seluruh warga Dawung dan sekitarnya.