Apa Benar Sakit Mata Menular dari Kontak Mata? Ini Kata Dokter Spesialis
Bagi penderita mata merah, sebaiknya singkirkan terlebih dahulu produk kosmetik terutama yang bisa bersentuhan dengan mata
Penulis: Marlen Sitinjak | Editor: Marlen Sitinjak
Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari Dr. Jill Swartz, seorang dokter di GoHealth Urgent Care, yang menyatakan sakit mata menular karena penderita sakit mata menyentuh matanya sendiri, kemudian bersentuhan dengan orang lain.
Akibatnya ada infeksi virus atau bakteri yang akan dengan cepat berpindah ke orang lain, dilansir dari Live Science.
Cegah penularan sakit mata merah
Karena penularan mata merah ini disebabkan kurang menjaga kebersihan diri, maka cara pencegahan yang tepat juga harus melibatkan aspek kebersihan, seperti:
- Jangan sentuh mata menggunakan tangan secara langsung, apalagi menguceknya, sebaiknya gunakan tisu atau sapu tangan bersih
- Hindari berbagi barang pribadi, seperti handuk mandi dengan orang lain
- Bagi penderita mata merah, sebaiknya singkirkan terlebih dahulu produk kosmetik terutama yang bisa bersentuhan dengan mata
- Selalu mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah memegang sesuatu sebab saat memegang sesuatu tidak menutup kemungkinan tangan akan terpapar begitu banyak virus dan bakteri
- Hindari berbagi kosmetik, lensa kontak, ataupun barang perawatan mata pribadi Anda
- Selalu lepaskan lensa kontak di malam hari dan ikuti petunjuk penggunaan kebersihan lensa
- Usahakan untuk selalu menjaga kebersihan kacamata
- Gunakan selalu kacamata renang setiap kali berenang dan sebaiknya tidak berenang terlebih dahulu bila Anda memiliki infeksi mata
Penanganan tepat sakit mata merah
Sekitar setengah penderita konjungtiva bisa sembuh dalam kurun waktu dua minggu tanpa perawatan medis.
Biasanya, dokter hanya akan meresepkan obat tetes mata yang mengandung dekongestan atau antihistamin guna meredakan iritasi dan pembengkakan.
Perawatan dengan obat tetes mata
Penggunaan antibiotik, menurut Medical News Today, tidak bisa terlalu menyembuhkan mata merah jika penyebabnya berasal dari infeksi virus.
Bahkan jika penyebabnya adalah bakteri maka pengobatan dengan antiobiotik akan memakan waktu selama satu bulan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hanya 1 dari 10 orang penderita yang bisa pulih dengan antibiotik.
Perawatan yang lebih umum diberikan, yakni obat tetes mata yang mengandung antihistamin.
Namun pada beberapa kasus, antibiotik mungkin bisa diresepkan bila gejala yang terjadi sudah termasuk berat atau telah berlangsung selama lebih dari dua pekan.
Baca: BREAKING NEWS: Heboh! Warga Sintang Dikagetkan Penemuan Bayi di Tempat Pembuangan Sampah
Dosis pemberian obat tetes mata tergantung pada jenisnya.