2 Tahun Digusur Ahok, Anies Baswedan Puji Ketangguhan Warga Kampung Akuarium
Anis mengatakan dua tahun lalu, kekuatan negara digunakan untuk memporak-porandakan Kampung Akuarium.
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Agus Pujianto
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - April 2108, tepatnya tanggal 15 April lalu, genap dua tahun Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, digusur Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Alasan penggusuran tersebut karena Pemerintah DKI Jakarta telah menyiapkan rumah susun (rusun) untuk dihuni warga Kampung Akuarium.
Rusun yang dibangun sejak 2016 itu ada di Rawa Bebek.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri peringatan dua tahun penggusuran paksa di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, 15 April silam.
Baca: Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Kabar Duka Datang dari Artis Cantik Paramitha Rusady
Baca: Dunia Heboh, Pemimpin Korea Utara Bersalaman dengan Presiden Korea Selatan
Melaui Instagram miliknya, Anies Baswedan, memuji ketangguhan dan perjuangan warga Kampung Akuarium pasca digusur paksa Ahok.
Anis mengatakan dua tahun lalu, kekuatan negara digunakan untuk memporak-porandakan Kampung Akuarium.
“Kalau kita tengok ke belakang, tak ada hati manusia yang tak menangis menyaksikan peristiwa ini dua tahun lalu. Kekuatan negara dipakai untuk memporak-porandakan bangunan di kampung. Hati dan akal sehat mana yg bisa menerima perlakuan ini,” tulis Anies.
Sejak digusur paksa dan warga memilih bertahan hidup di Kampung Akuarium, 24 orang meninggal dunia.
“Tapi saya menyaksikan dari dekat, ketangguhan saudara-saudara kita. Ya, bangunan boleh saja hancur, puing bertebaran, dapur dan penghidupan ludes. Dua tahun dipanggang terik matahari, diguyur hujan dan 24 orang meninggal selama dua tahun ini. Penyakit jadi hiasan permanen di kampung ini,” tulis Anies lagi.
Anies mengaku salut dengan kegigihan warga Kampung Akuarium. Meski rumah-rumah mereka hancur rata dengan tanah, namun tidak semangat mereka.
Baca: Kunjungi Entikong, Ini Arahan Panglima TNI Kepada Prajurit
Baca: Sejumlah Pengendara Terjaring Razia Operasi Patuh Kapuas di Sintang
“Tapi jangan pernah meremehkan semangat para petarung di kampung ini. Semangat warga Akuarium tak pernah hancur. Mesin merusak itu tak pernah bisa mengoyak jiwa dan semangat rakyat di Kampung Akuarium,” kata Anies.
Saat ini menurut Anies, Pemda DKI Jakarta sudah mendirikan hunian sementara untuk mereka.
Semua dilakukan agar warga Kampung Akuarium tetap memperoleh haknya sebagai warga DKI Jakarta.
“Alhamdulillah, kini hunian sementara telah terbangun, kebutuhan dasar terpenuhi dan wargapun telah diakui kembali statusnya sebagai penduduk DKI,” ujar Anies.
Anie menegaskan, seharusnya pemerintah dengan segala kewenangannya tidak menghancurkan.
“Pemerintah perlu menghadirkan kebijakan yg mengerti warga. Terlebih kebijakan jenis tersebut merupakan perintah konstitusi kita: melindungi, memajukan dan mencerdaskan,” tegasnya.
Baca: Lapas Klas II B Musnahkan 1.483 Barang Sitaan, Ada Peralatan Sabu Diantaranya
Baca: 9 Fakta Nyeleneh Rendra Hadi Kurniawan, Sang Penghina Nabi Muhammad SAW
Proses pembangunan kata Anies harus melibatkan partisipasi warga.
“Peristiwa penggusuran dan perlawanan warga Akuarium, memberikan pelajaran tentang pentingnya partisipasi warga agar setiap kebijakan senantiasa mewakili kepentingan warga. Kita harus dapat membangun kota secara baru, yang sepenuhnya dibimbing oleh garis konstitusi dan kepentingan warga,” ujarnya.
“Kita ingin kota mencapai kemajuan, namun bukan kemajuan yg melebarkan kesenjangan sosial, sebaliknya kemajuan yg mengikuti jalan keadilan sosial dan membawa warga dalam hidup bahagia,” tulis Anies lagi.
Kini setelah dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies mendatangi warga Kampung Akuarium.
“Nikmat apalagi yang diharap, sebuah kebahagiaan yg tak henti disyukuri, siang itu bisa bersama warga Akuarium di saat mereka kembali merasakan bahagia, di saat air mata mereka kembali menetes; kali ini bukan karena hati yang duka tapi karena hati yang bahagia. Al-fathihah,” tulis Anies lagi. (*)