Citizen Reporter
Diskes Sambas Presentasi Inovasi Penanganan Stunting Dihadapan Menkes
Dipilihnya Kabupaten Sambas untuk mempresentasikan penanganan stunting, itu menunjukkan apa yang dilakukan berada pada jalur yang benar.
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Rizky Zulham
Citizen Reporter
Zulpian
Staf Humas dan Protokol Setda Sambas
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kabupaten Sambas berkesempatan mempresentasikan penanganan masalah stunting atau kekurangan gizi kronis, dihadapan Menteri Kesehatan Prof Dr dr Nila Djuwita F Moeloek Sp M (K), di Kapuas Palace Pontianak, Rabu (18/4).
Presentasi disampaikan langsung Plt Kadis Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Sambas, dr Fatah M pada acara Rapat Kerja Kesehatan Daerah Tingkat Provinsi Kalbar.
Bupati Sambas, H Atbah Romin Suhaili Lc turut menghadiri kegiatan tersebut.
Bupati Sambas, mengapresiasi langkah dinas kesehatan dalam penanganan stunting.
Baca: Satlantas Polres Sambas Imbau Pengendara Patuhi Rambu U-Turn
Disebutkan dia, dipilihnya Kabupaten Sambas untuk mempresentasikan penanganan stunting, itu menunjukkan apa yang dilakukan berada pada jalur yang benar.
"Alhamdulillah, kita patut bersyukur, dipilih untuk menjelaskan penanganan stunting di daerah kita dihadapan ibu Menteri Kesehatan. Ini artinya, daerah kita dinilai memiliki keberhasilan dalam upaya penurunan angka stunting,"jelasnya.
Harapan Atbah, Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas tidak berhenti berinovasi, dalam mencari rumusan terbaik penanganan permasalahan kesehatan.
Katanya, penting guna menghadirkan ide-ide segar, menyelesaikan kondisi kesehatan di negeri ini.
"Bagaimana kita melihat kearifan lokal yang ada, turut memberikan solusi terbaik bagi jalan keluar permasalahan kesehatan ditengah-tengah masyarakat," ungkap Bupati.
dr Fatah M, dalam mempresentasikan stunting dihadapan Menkes menyebutkan, mencuatnya stunting, memberikan pengaruh di Sambas.
Kata dia dalam beberapa tahun terakhir, angka stunting di Kabupaten Sambas juga tinggi, kurang lebih mencapai kisaran 40 persenan.
"Dinas terus berupaya keras menurunkan angka tersebut. 2015 capaian angka dikisaran 34 persen, tahun 2016 naik menjadi 38 persen, dan alhamdulillah di tahun 2017 terjadi penurunan angka menjadi 28 persen," ungkap Fatah.
Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas lanjutnya, memiliki komitmen yang tinggi guna penurunan kondisi masalah kurang gizi kronis atau stunting.