Musibah Ambruknya 7 Jembatan Desa Sungai Bulan, Sabran Achyar : Perlu Gerak Cepat Atasi Masalah
Perkiraan keadaan tentunya sudah dimiliki oleh instansi bersangkutan. Bagaimana menghadapi bencana alam seperti ini.
Penulis: Ishak | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengamat Sosial dan Pemerintahan, Sabran Achyar menilai untuk musibah ambruknya 7 jembatan di Desa Sungai Bulan Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya perlu diatasi segera.
Terkait dengan musibah ini, saya fikir badan penanggulangan bencana perlu digerakkan dengan segera.
Terutama dalam upaya mengatasi permasalah rusaknya infrastruktur jembatan yang menjadi urat nadi penghubung aktivitas masyarakat antar desa setempat akibat kejadian ini.
Baca: 7 Jembatan Ambruk, Pelajar Terpaksa Gunakan Rakit
Karena dampak dari rubuhnya jembatan ini akan sangat merugikan masyarakat. Baik dari sisi perekonomian, dan banyak sisi lainnya.
Perekonomian masyarakat Sungai Bulan bisa saja sedikit lumpuh. Resiko-resiko semacam inilah yang membuat penanganan terhadap bencana ini harus segera diatasi.
Baca: Tanggapi Jembatan Roboh di Sungai Bulan, Ini Yang Akan Dilakukan PUPR
Saya kira perlu gerak cepat dari pemerintah kabupaten maupun provinsi. Bersatu padu dengan masyarakat mengatasi masalah itu.
Perkiraan keadaan tentunya sudah dimiliki oleh instansi bersangkutan. Bagaimana menghadapi bencana alam seperti ini.
Di samping itu, yang tak kalah penting adalah juga bagaimana pengelolaan dana penanganan bencana yang tersedia bisa dicairkan secepat mungkin. Sehingga berbagai permasalahan yang muncul bisa diatasi dengan baik dan tentunya segera.
Tentu diperlukan koordinasi antar instansi bersangkutan mengatasi bencana ini. Kejadian ini menurut saya bisa dikategorikan sebagai bencana alam, sehingga perlu penanganan serius.
Bagaimana caranya supaya infrastruktur vital berupa jembatan yang ambruk dan mengakibatkan kelumpuhan aktivitas masyarakat ini ini bisa dicarikan solusinya.
Bagaimana caranya agar segala sumber daya yang dimiliki bisa digerakkan bersama untuk menjadi solusi. Termasuk juga dengan bekerjasama dengan pihak militer yang tentunya mempunyai sarana dan prasarana memadai untuk penanganan bencana semacam ini secara lebih cepat.
Jadi sekali lagi, perlu gerak cepat dari instansi terkait mengerahkan semua sumber dayanya. Sehingga ada solusi instan efektif mengatasi permasalah yang dihadapi di tengah lambatnya proses birokrasi di pemerintahan.
Memang ada sejumlah ketentuan, kategori atau SOP yang harus dipenuhi badan penanggulangan bencana untuk bekerja dan menggunakan semua sumberdaya yang dimilikinya. Termasuk soal dana dan sebagainya.
Namun penangana segera dari peristiwa ini harus menjadi skala prioritas. Sebab jika jembatan itu tidak segera dibangun atau disediakan alternatif penggantinya, akan mengakibatkan dampak lanjutan di berbagai sektor yang tentunya berimbas negatif bagi masyarakat.
Saya kira sudah seharusnya dicarikan solusi cepat.
Kejadian ini juga jadi pengalaman. Bagaimana pembangunan harus berwawasan lingkungan hidup.
Ini juga bisa jadi pelajaran bagi daerah lain di luar lokasi kejadian di Sungai Bulan. Bahwa bencana alam bisa terjadi kapan saja, tidak terduga.
Bagaimana hubungan harmonis antara manusia dan alam perlu dikedepankan. Sehingga kejadian semacam ini tidak terulang kembali di masa datang.
Terkait dengan faktor penyebab rubuhnya jembatan itu, saya kira perlu dikaji lebih lanjut. Baik secara faktor konstruksi, proses pengerjaan dan perawatannya.
Bisa saja juga rusak juga karena faktor usia jembatan yang sudah lama dan sebagainya. Tapi perlu dikaji ulang.
Namun yang pasti, penting bagaimana nantinya pembangunan infrastruktur turut mempertimbangkan faktor alam dan sebagainya.