Pertandingan Ulang Jokowi vs Prabowo
Dengan demikian, mengutip Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani Partai Gerindra resmi mengusung Subianto sebagai calon presiden
Penulis: Rizki Kurnia | Editor: Dhita Mutiasari
Namun, untuk memenangi kontestasi di pilpres, Prabowo dan siapa pun yang akan mendampinginya sangat membutuhkan kerja keras untuk mengalahkan Jokowi selaku petahana.
Secara faktual, Jokowi diusung PDIP, Golkar, NasDem, PPP, dan Hanura.
Partai-partai ini sudah mendeklarasikan dukungannya secara terbuka kepada Jokowi untuk melaju ke periode kedua.
Jika mengacu ke hasil Pemilu Legislatif 2014, dukungan kumulatif sementara pada Jokowi dari kelima partai tersebut berkisar di angka 51,9% kursi DPR atau 52,21% suara. Sedangkan Gerindra dan PKS hanya punya modal 20,1% kursi DPR, melampaui ketentuan presidential threshold.
Namun demikian, bukan berarti Jokowi akan menang mudah. Mengutip Gun Gun Heryanto, Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute Dosen Komunikasi Politik UIN Jakarta, politik bukanlah semata-mata permainan angka di atas kertas. Proses aksi-reaksi, stimulus-respons, dan teramat jarang berpola searah.
Segala hal masih mungkin terjadi, termasuk masih mungkin muncul "efek kejut" dari situasi yang tak terprediksi hari ini.
Selain poros Gerindra dan PKS, masih ada peluang poros ketiga, yang sangat mungkin diinisiasi Partai Demokrat, PKB, dan PAN. Akumulasi ketiga partai ini 27% kursi DPR atau 26,82% suara. Meski dari aspek peluang, kemungkinan poros ketiga ini terbentuk memang kecil. (*)