Perjusa, Momen Singkat yang Sukses Bentuk Sikap Disiplin dan Mandiri Pada Diri Cenya
"Banyak kesan mendalam yang saya rasakan setelah ikut Perjusa di sekolah. Yang paling terasa adalah sekiap kemandirian dan disiplin," ujarnya
Penulis: Ishak | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Ishak
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ada kalanya potongan momentum singkat sehari-hari punya dampak begitu besar dalam kehidupan seseorang. Membekas, membatin terpahat kuat nan lekat.
Momentum seperti itulah agaknya yang dirasakan Maria Irene Jessenya (10).
Baca: Bahu Membahu Tuntaskan Misi, Outbound Perjusa SDS Gembala Baik II Dirasa Istimewa Oleh Cenya
Program Perkemahan Jumat Sabtu (Perjusa) yang diadakan di sekolahnya, membuat siswa kelas kelas 5 A Sekolah Dasar Swasta (SDS) Gembala Baik II Pontianak ini memahami arti penting sebuah kemandirian dan kedisiplinan.
"Banyak kesan mendalam yang saya rasakan setelah ikut Perjusa di sekolah. Yang paling terasa adalah sekiap kemandirian dan disiplin," ujar remaja yang akrab disapa Cenya itu, Rabu (11/04/2018).
Baca: Taklukkan Tantangan Bertualang Malam Hari, Babaro Jadi Lebih Berani
Ia, katanya, sebenarnya memanglah bukan gadis manja. Namun, ia tak pernah begitu memikirkan alasan penting kenapa seseorang harus menjadi pribadi disiplin dan mandiri.
Lewat Perjusa, ia lantas merasakan manfaat besar dari sebuah nilai kedisiplinan dan kemandirian. Terutama bagi seorang anak gadis yang beranjak menuju remaja seperti dirinya.
Baca: Ikut Perkemahan di Sekolah, Maria Makin Cinta Masakan Mama
Wajar saja. Dalam program Perjusa yang diadakan SDS Gembala Baik II Pontianak ini, memang mengajarkan siswa peserta untuk bisa mandiri dengan disiplin tinggi.
Berbagai rangkaian kegiatan yang terangkum dalam dua hari agenda tersebut memang disiapkan Semarang mungkin untuk mencapai hal itu. Efektif dan efesien layaknya lesatan peluru penembak runduk.
Dalam agenda yang disiapkan khusus untuk siswa kelas V dan diadakan sekali dalam setahun itu, siswa memang diarahkan untuk mengerjakan segala sesuatu dengan kemampuan sendiri. Dari situ, rasa tanggungjawab, disiplin, dan kemandirian menjadi output yang diyakini akan dicapai.
"Mulai dari mandi, makan, semuanya dikerjakan sendirian. Dari situ, benar-benar membuat saya belajar penting untuk punya kemandirian," pungkasnya.