Bayi Bernasib Miris, Terkapar di Tengah Keramaian, Orang-orang yang Lewat Seolah Tak Melihat
Orang-orang yang lewat tidak ada satu pun yang mau mengulurkan bantuan. Sekadar menanyai si bayi pun enggan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Bayi yang masih rentan dibiarkan terkapar tak berdaya di sebuah lorong bawah tanah Balai Kota Manila.
Orang-orang yang berjalan melewati si bayi bersikap seolah-olah tuli, bisu, dan buta,
Foto yang bikin syok ini diambil oleh A.J. Laberinto dari manila pada Mei 2014. Meski sudah lama, sampai sekarang foto-foto tersebut masih saja membuat trenyuh yang melihat.
Baca: Mereka akan Mendatangi Tubuh yang Telah Menjadi Mayat
Meski tidak semua manusia seperti itu, namun foto tersebut seolah menunjukkan bahwa sebagian besar manusia telah mati nuraninya.
Orang-orang yang lewat tidak ada satu pun yang mau mengulurkan bantuan. Sekadar menanyai si bayi pun enggan.
Mereka tak peduli lagi mati hdupnya sang bayi.
Pemandangan yang membuat hati seperti teriris.

Baca: Juri MasterChef Dihujani Kritik Gara-gara Dianggap Tak Mengenali Ayam Rendang
Tak seorang pun mau berhenti

Baca: Konyol dan Menyedihkan, Begini Curhatan Wanita yang Pasangannya Kecanduan Mobile Legends
Beberapa orang sekadar melirik

Apakah memang seperti ini manusia di zaman modern?

.
Baca: Inilah 10 Boneka Menyeramkan yang Bisa Mendatangkan Mimpi Buruk
"Selama beberapa saat bayi tersebut terbaring di tangga. Setelah mengambil foto, saya segera menanyai beberapa orang yang terbiasa ada di situ," kata Laberinto seperti dikutip Ntd.tv dari laman Facebook-nya.
'Seorang wanita lusuh kemudian muncul dan membawa pergi si bayi. Saya kemudian membelikan sejumlah pakaian dan makanan untuknya."
"Namun beberapa hari kemudian, saya masih melihat anak tersebut tertidur di jalanan. Mungkin jalanan memang sudah dianggapnya sebagai tempat tidur."
Semoga kematian nurani seperti ini tidak terjadi di lingkungan sekitar kita.
Artikel Ini Sudah Tayang di Intisari-Online.com "Foto yang Bikin Syok, Bayi Terkapar di Tangga Tapi Orang di Sekitarnya Pura-pura Buta dan Tuli"