Ketua Adat Desa Teluk Bakung Harap Perusahaan Bisa Beri Manfaat Bagi Warga Sekitar
Meskipun begitu, ia sadar bahwa perusahaan memiliki standar kualitas baik dalam segi produksi maupun segi tenaga kerja.
Penulis: Rizki Fadriani | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Bella
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA-Sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Bupati Kubu Raya H Rusman Ali bahwa manusia jika dilatih dan di bimbing Insya Allah akan bisa.
Ketua Adat atau Temenggung Desa Teluk Bakung Laurensius Asia, menyatakan bahwa keberadaan pabrik sawit milik PT. Graha Agro Nusantara (GAN) di Desa Teluk Bakung Kecamatan Sungai Ambawang harus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Baca: Bupati Kubu Raya Optimis Masyarakat Pasti Bisa Jika Dibimbing
Hal itu ia sampaikan kepada Tribun, ketika hadir dalam acara peresmian pabrik kelapa sawit milik PT GAN pada Selasa (20/03 /2018).
"Masyarakat ada harus jadi perioritas, tenaga kerja juga diutamakan masyarakat sekitar, " katanya.
Baca: Resmikan Pabrik Sawit PT GAN, Ini Harapan Bupati Kubu Raya
Meskipun begitu, ia sadar bahwa perusahaan memiliki standar kualitas baik dalam segi produksi maupun segi tenaga kerja.
Namun disitulah menurutnya perusahaan juga perlu hadir untuk membimbing dan mempersiapkan warga, agar bisa mencapai standar kualitas yang digunakan oleh perusahaan.
Baca: Wujud Komitmen Sediakan Lapangan Kerja, PT GAN Gelar Peresmian Pabrik Sawit
"Kita sadar, untuk tenaga kerja harus ada skill dan kemampuan kerja, baik itu dalam segi administrasi maupun dalam operasional lapangan. Contohnya, tidak semua orang bisa jadi supir, tapi gimana perusahaan cari orang yang berpotensi untuk dididik dan dilatih, " katanya.
Ia juga berharap agar kelompok tani yang menanam sawit mandiri, supaya dibina, diberi penyuluhan dan pendampingan agar lebih teratur, terkait management dan kualitas produksi.
Sementara itu, Kepala Desa Teluk Bakung juga menyampaikan hal serupa.
Ia berharap dengan keberadaan PT GAN di Desa mereka, bisa membantu perekonomian masyarakat dan juga terhadap percepatan pertumbuhan pembangunan.
Ia juga berharap agar hasil kebun dari petani mandiri, yang merupakan warga sekitar bisa masuk langsung ke perusahaan.
"Sementara ini ada yang beli, tapi dari pihak luar, harganya rendah dan terbatas. Sedangkan kalau langsung ke pabrik, warga bisa jual sesuai harga pabrik, " katanya.
Ia juga berharap agar perusahaan benar-benar komitmen untuk memprioritaskan tenaga kerja dari Desanya.