pendidikan

Prihatin, Satu Sekolah Cuma Ada Satu Guru

Satu sekolah bisa hanya satu atau dua guru saja yang mengajar. Moratorium menjadi kendala juga dalam pemenuhan kekurangan guru ini.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ YOUTUBE
Kedatangan Bupati Sintang Jarot Winarno disambut hangat oleh siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri 28 Dusun Tanah Putih, Desa Sepulut, Kecamatan Sepauk, Jumat (15/12/2017) siang. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Sekretaris Dinas Pendidikan Sintang, Yustinus, mengatakan pada 2017 ada sekitar 60 guru yang pensiun dan 50 guru di 2018.

"Tahun 2017 kemarin 60-an, sekarang 50-an. Moratorium menjadi kendala juga dalam pemenuhan kekurangan guru ini. Walaupun sedikit terbantu juga dengan GGD (guru garis depan) berjumlah 261 PNS, yang ditugaskan di Kabupaten Sintang," ujarnya.

"Paling dibutuhkan itu di tingkat SD bisa mencapai 2.000 lebih. Karena kita melihat di lapangan, satu sekolah bisa hanya satu atau dua guru saja yang mengajar. Memang inilah kendala di daerah ini bahkan saya kira tidak hanya di Kabupaten Sintang saja," tuturnya.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, diakuinya dinas mencoba untuk mencari tenaga kontrak. Namun tentu saja hal tersebut harus mendapat persetujuan bupati. "Tahun 2018 ini kami ada rencana guru kontrak, membantu antisipasi kekurangan guru di daerah. Menunggu instruksi dari bupati, semua sudah kami siapkan untuk kesiapan ini," katanya.

Kendati demikian untuk pemenuhan kebutuhan guru baik melalui GGD dan Guru Kontrak masih belum bisa terpenuhi. Pasalnya berdasarkan analisis kebutuhan tenaga pendidik di kabupaten Sintang diakuinya masih kekurangan 2.000 lebih tenaga pendidik.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved