Cap Go Meh
Hadiri Cap Go Meh di Singkawang, Menteri Agama Ajak Jaga Kebersamaan Dalam Kemajemukan
Menurut menteri Lukman,tanpa upaya yang sungguh-sungguh dalam membangun kerukunan, meningkatkan kerjasama dan saling menolong
Penulis: Anesh Viduka | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Anesh Viduka
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG-Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin mengatakan bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, dengan latar belakang adat istiadat, budaya dan agama yang beragam.
Oleh karena itu ia mengajak seluruh umat beragama untuk terus menerus meningkatkan pembinaan internal umat masing-masing, meningkatkan tali silahturahim, merajut kebhinekaan dan membangun persaudaraan.
Baca: Mau Dapat Angpau? Yuk ke Singkawang Art and Design Week, Terus Selfie Deh!
Ia mengajak seluruh umat beragama dan warga masyarakat untuk menjadikan peringatan tahun baru Imlek dan Cap Go Meh sebagai momentum yang tepat untuk melakukan refleksi, mengingat dengan sungguh-sungguh serta merenung sejauh mana kontribusi dan sumbangsih,dedikasi dan pengabdian kita masing-masing kepada sang pencipta bagi kemajuan masyarakat,bangsa dan negara Indonesia.
Baca: Ritual Bakar Naga di Singkawang
"Mewakili bapak presiden RI,Joko Widodo dan selaku pribadi saya mengucapkan selamat tahun baru Imlek dan Cap Go Meh kepada seluruh masyarakat yang merayakannya, khususnya bagi masyarakat kota Singkawang,mudah-mudahan kita semakin baik dalam menjalani tahun tahun mendatang," kata menteri agama saat membuka festival Cap Go Meh 2569, yang dipusatkan di Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalimantan Barat, Jumat (2/3/2018).
Lanjutnya, Merayakan Imlek dan Cap Go Meh sebagai refleksi keagamaan perlu di arahkan untuk lebih meneguhkan pengamalan pengajaran agama dalam bingkai tradisi dan kebudayaan yang diwariskan para leluhur dan para pendahulu.
Dengan segala kearifan yang mereka miliki dalam rangka membangun sebuah bangsa yang maju dan kuat, sudah seharusnya seluruh rakyat dan elemen bangsa senantiasa menjaga kebersamaan dalam kemajemukan, sehingga menjadi sumber kekuatan masa depan bangsa.
Antar umat beragama, lembaga agama dan keagamaan juga pemerintah dan segenap masyarakat harus lebih bersinergi dalam melaksanakan perannya sesuai dengan konteks dan kewajibannya.
"Apabila kita dapat meresapi dan melaksanakan hal tersebut secara sungguh-sungguh dan konsisten, maka niscaya kita akan sanggup menghadapi tantangan besar,baik yang datangnya dari dalam maupun yang berasal dari luar, kita akan semakin mampu mengantarkan bangsa ini menjadi bangsa yang besar, sejahteta, maju dan kuat," katanya.
Menurut menteri Lukman,tanpa upaya yang sungguh-sungguh dalam membangun kerukunan, meningkatkan kerjasama dan saling menolong mengatasi berbagai masalah sosial maka kebersamaan kita merupakan kebersamaan yang semu.
"Namun apabila kita mampu menunjukan kerukunan dan persaudaraan yang tulus maka kemajemukan yang kita miliki akan menjadi sumber kekuatan untuk mewujudkan sebuah bangsa yang besar, karena dengan keberagaman dan kemajemukan itu lah antar sesama kita bisa saling memberi, saling mengisi, saling melengkapi dan saling menyempurnakan satu dengan lainnya," ujarnya.
Ia mengajak kepada segenap masyarakat untuk senantiasa melakukan intropeksi dan mawas diri karena hakikat tahun baru bukan untuk sekedar bersenang-senang, bergembira semata, tapi yang tidak kalah pentingnya adalah untuk mengkoreksi perjalanan kita dimasa yang lalu dan rencanakan perbaikan-perbaikan pada perjalanan berikutnya.
"Saya ingin mengingatkan kita semua untuk senantiasa menyadari, memahami dan mengamalkan pemahaman bahwa budaya, tradisi yang ada ditengah-tengah kita yang beragam ini hakikatnya adalah wujud pengamalan keagamaan kita," Jelasnya.
Sebaliknya berbagai bentuk pengamalan keagamaan yang kita lakukan pada dasarnya adalah upaya untuk senantiasa menjaga tradisi budaya yang telah diwariskan para leluhur dan para pendahulu.
Karenanya selaku menteri agama dalam kesempatan ini Lukman menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya dan terima kasih yang tiada terhingga kepada pemerintah kota Singkawang, seluruh pemuka agama, seluruh tokoh masyarakat dan semua pihak yang telah mampu menjaga tradisi yang baik untuk setiap tahun merayakan Imlek dan Cap Go Meh ini.
"Saya mendengar dan menyaksikan Imlek dan Cap Go Meh tahun ini adalah yang terbesar dirayakan oleh masyarakat Singkawang, mudah-mudahan tahun mendatang kita meningkat kualitas kehidupan kita, kualitas kesejahteraan kita dan kualitas peradaban kita bersama," tutupnya.
Yuk! Follow Akun Instagram @tribunpontianak Berikut Ini: