Setop Semua Proyek Konstruksi Layang
Menteri PUPR Basuki memastikan langkah menghentikan sementara proyek infrastruktur melayang bukan sebagai bentuk moratorium.
Penulis: Ahmad Suroso | Editor: Dhita Mutiasari
Ironisnya, di saat yang sama, dari 7.000 Insinyur dengan sertifikat kompetensi profesional bidang teknik sipil saat ini, keahlian khusus yang terkait dengan pekerjaan pengangkatan dan pemasangan benda berat justru masih sangat kurang. Insinyur Profesional Heavy Lifting and Erection memang masih sangat kurang, dan bahkan kompetensi tersebut nyaris belum terdaftar di PII.
Untuk itu, kita setuju dengan PII yang mengajukan sejumlah rekomendasi untuk mencegah insiden kegagalan dalam proses konstruksi proyek-proyek infrastruktur.
Pertama, segera melakukan pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan Heavy Lifting and Erection Professional Engineer dengan standard kompetensi dan jumlah yang memadai.
Kedua, mensyaratkan alokasi Heavy Lifting and Erection Professional Engineer dan biaya keselamatan secara khusus di dokumen tender proyek-proyek infrastruktur skala besar.
Ketiga, manajemen perusahaan pelaksana proyek infrastruktur harus memastikan fungsi kerja maupun keandalan alat bantu kerja senantiasa terjaga dengan baik.
Seperti peralatan berat, perlengkapan penerangan di area kerja sesuai standar kerja, selalu terjaga dalam musim penghujan, alat-alat dioperasikan oleh operator dan para asisten yang kompeten. (*)