Camat Kelam Permai Pastikan Para Petani Sudah Tinggalkan Sistem Lahan Berpindah
Ia memastikan sampai saat ini belum ada warganya yang bekerja sebagai petani melakukan pembakaran untuk membuka lahan.
Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG- Camat Kelam Permai, Maryadi menyampaikan bahwa secara umum petani yang ada di 17 desa wilayah Kecamatan Kelam Permai sudah tidak lagi menggunakan sistem lahan berpindah dan beralih menggunakan sawah.
"Kalaupun ada yang masih menggunakan sistem lahan berpindah, itu sangat sedikit. Tapi dari pemantauan saya sampai saat ini tidak ada lagi, Karena memang lahan untuk berpindah sudah tidak ada," katanya, Senin (19/2/2018) pagi.
Baca: FPPK Ajak Generasi Muda Ciptakan Suasana Pilkada yang Kondusif
Oleh karena itu, ia memastikan sampai saat ini belum ada warganya yang bekerja sebagai petani melakukan pembakaran untuk membuka lahan. Menurutnya jika ada petani yang menanam padi di daratan, umumnya sudah menetap.
Baca: Gegertani Sambas Aktifkan Generasi Muda dan Kaum Ibu Dalam Pertanian
"Kebanyakan sudah nanam padi di sawah karena saat ini sedang penggalakan perluasan sawah, baik yang dibantu TNI maupun swadaya masyarakat. Sehingga tidak ada lagi yang membakar lahan dan mengurangi resiko Karhutla," katanya.
Terkait dengan imbauan dari Bupati Sintang untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan, ia mengatakan telah berkoordinasi dengan Kapolsek, Danramil, serta tokoh masyarakat melakukan upaya-upaya pencegahan.
"Kalau ada isu kebakaran langsung kita tindaklanjuti. Karena dari 17 desa yang ada di Kecamatan Kelam Permai memang ada yang rawan Karhutla, terutama di desa yang masih banyak lahan gambut," pungkasnya.