Citizen Reporter

Tika Terpilih Menjadi Ketua Srikandi PP Ketapang

Pemilihan ketua lembaga sayap PP tersebut dilakukan setelah 16 Pengurus Kecamatan sepakat dalam Muscab itu.

Penulis: Subandi | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Para peserta Muscab I Lambaga Srikandi PP Ketapang foto bersama di Gedung Pancasila Ketapan, Sabtu (28/1/2018) 

Sehingga Pemerintah mudah melaksanakan pembangunan. “Peran wanita penuh kelembutan itu diharapkan bisa meneduhkan dan menyejukan. Jadi peran ibu-ibu srikandi bisa meneduhkan Ketapang ini dari potensi keributan, pertikaian dan perpecahan,” ucapnya.

Ia berterima kasih kepada jajaran Srikandi PP dari Dewan Pempinan Nasional Pusat dan Dewan Pimpinan Wilayah. Lantaran berkenan hadir dalam rangka mengkoordinasikan, mendampingi  dan mengarahkan Muscab Srikandi PP Ketapang ini.

Bupati merencanakan pada Maret mendatang MPC PP Ketapang akan melakukan pengukuhan dan pelantikan bersama terhadap Pengurus Kecamatan. Serta Lembaga Srikandi dan Lembaga Komando Inti Mahatidana (KOTI) di Ketapang. Ia juga berharap khusus KOTI membentuk minimal satu kecamatan ada satu peleton.

Tika Retia Rini mengatakan akan melakukan pengembangan terhadap nilai-nilai Pancasila dan pemberdayaan perempuan, pengembangn keterampilan khusunya anggota srikandi. Sehingga menjadi leadershif dalam masyarakat.

Tika menegaskan bahwa Srikandi PP Ketapang tidak ada keraguan lagi bahwa Pancasila merupakan ideologi pemersatu bangsa. Sehingga keberadaanya perlu dipertahankan sebab tanpa Pancasila NKRI tidak akan terwujud.

Ia menambahkan pada organisasi PP dalam realitasnya ada terjadi gesekan-gesekan ditengah masyarakat. Bahkan banyak tanggapan bahwa PP dekat dengan premanisme. Namun ia yakin dengan adanya Srikandi dapat menepis pemikiran itu.

Lantaran menurutnya Srikandi punya kelembutan sehingga dapat mengambil hati masyarakat. Ia berharap pada seluruh anggota Srikandi Ketapang mengimplementasikan  peran. Serta tanggungjawab agar dapat dirasakan ditengah masyarakat umum.

Lantaran ia sebgai ketua tentu tidak akan bisa bekerja sendiri. “Jadi perlu kolektif kelegial dengan pengurus untuk dapat bekerja sama dalam menjalankan program kerja kedepannya,” ungkapnya.  

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved