Kenalkan Siswa Pada Situs Sejarah, SMA 1 Muhammadiyah Pontianak Kujungi Istana Amantubillah Mempawah

Hal lainya adalah bahwa para siswa juga dapat dikenalkan situa sejarah dengan konteks lokal, khususnya di kalbar

Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / HAMDAN DARSANI
LAWATAN SEJARAH - Para Siswa SMA Muhammadiyah 1 Pontianak mengunjungi Istana Amantubillah Mempawah saat kegiatan lawatan sejarah bersama Kuwas Pontianak, pada Sabtu (20/1/2018 dan Minggu (21/1/2018) 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan Darsani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Ratusan Siswa SMA Muhammadiyah 1 Pontianak bersama dengan Komunitas Wisata Sejarah (Kuwas) Pontianak lakukan lawatan sejarah ke sejumlah situs peninggalangan sejarah di Kabupaten Mempawah dan Kota Singkawang.

Kegiatan lawatan sejarah dilakukan pada Sabtu (20/1/2018) hingga minggu (21/1/2018)

Guru Mata Pelajaran sejarah dan ketua Panitia lawatan sejarah Sma Muhammadiyah 1 Pontianak Solihin mengatakan kegiatan lawatan sejarah secara rutin dan terprogram dilakukan

Menurutnya kunjungan ke situs sejarah menjadikan proses pembelajaran sejarah menyenangkan sekaligus menambahan pengetahuan atau informasi dan kaya akan pemahaman  kesejarahan. 

(Baca: Warga Keluhkan Harga Beras, Pengamat: Pemerintah Harusnya Mendirikan Kios Bulog )

 “Kunjungan ke situs sejarah belajar sambil berwisata, ilmunya dapat refreshingnya  dapat” ujarnya Minggu (21/1/2018)

Beberapa situs sejarah yang di kunjungi di antaranya Istana Amantubillah dan Masjid Jamiatul Khair di Pulau Pedalaman, Mempawah.

Semantara untuk di singkawang para siswa dipandu oleh oleh para anggota dari Komunitas Wisata Sejarah ke beberapa heritage di jalur kota kolonial di Kota Singkawang.

Kepala SMA Muhammadiyah 1 Pontianak Deni Hamdani berharap  adanya lawatan sejarah ini dapat melahirkan pelajar yang intelektual, berwawasan luas, kreatif, tangguh dalam memahami lebih dalam jejak sejarah bangsa Indonesia dan mengenal lebih dalam aspek sejarah, budaya, geografis, dan sosial di suatu tempat melalui kunjungan langsung ke situs – situs sejarah.

"Hal lainya adalah bahwa para siswa juga dapat dikenalkan situa sejarah dengan konteks lokal, khususnya di kalbar," ujarnya.

Ia juga mengatakan Lawatan Sejarah ini adalah berupa pengetahuan sejarah,  data berupa tulisan maupun foto yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan atau dasar pengetahuan sejarah itu sendiri.

"Hasil lawatan ke situs-situs sejarah bisa digunakan sebagai materi, untuk bahan ajar ketika belajar di sekolah maupun diluar sekolah nantinya," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved